Berurai Air Mata, Ini Motif Perawat EO Tersangka Vaksin Kosong Saat Vaksinasi di Pluit

- Selasa, 10 Agustus 2021 | 15:28 WIB
Tersangka EO perawat yang suntik kosong saat vaksinasi di Pluit, Jakarta Utara. (Foto/Kompas TV)
Tersangka EO perawat yang suntik kosong saat vaksinasi di Pluit, Jakarta Utara. (Foto/Kompas TV)

Perawat yang jadi tersangka utama berurai ari mata membeberkan motifnya melakukan tindakan pemberian vaksin kosong saat dilakukan vaksinasi di Pluit, Jakarta Utara.

"Saya meminta maaf terlebih terutama pada keluarga dan orangtua anak B yang telah saya vaksin. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya tidak ada niat apapun. Saya hanya murni ingin membantu menjadi relawan untuk memberikan vaksin," kata EO dalam konfrensi pers pengungkapan kasus suntikan vaksin kosong di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Selasa, (10/8/2021).

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan kalau pengakuan pelaku yang menyebut tidak ada motif spesifik selain memabantu jadi relawan vaksinasi akan terus didalami.

"Kami masih mendalami dan masuk dalam tahap penyidikan setelah kita memeriksa beberapa saksi sekaligus menyita barang bukti termasuk satu buah botol vial, juga suntikannya dan ada beberapa alat lain yang memang biasa dipakai untuk melakukan vaksinasi kepada masyarakat," kata Yusri seperti yang dilansir Antara.

-
Tangkapan layar video pemberian vaksin hampa. (Twitter/@Irwan2yah)

 

Yusri menyebut kalau pelaku bukan lah tenaga kesehatan penyuntik vaksin COVID-19 (vaksinator) sembarangan.

"Ibu EO ini perawat yang punya klasifikasi untuk melakukan penyuntikan. Karena orang yang mau jadi vaksinator harus punya klasifikasi," ujar Yusri saat konferensi pers pengungkapan kasus suntikan vaksin kosong di Markas Polres Metro Jakarta Utara, Selasa.

Yusri mengatakan tersangka menjadi relawan vaksinator pada saat Jakarta memang sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi, karena upaya untuk memutus mata rantai COVID-19 sekarang ini adalah dengan vaksinasi dan protokol kesehatan.

-
Konfrensi pers kasus vaksin kosong di Pluit. (Foto/Antara)

 

"Saudari EO ini adalah seorang perawat yang memang diminta tolong, karena memang kami terus terang untuk melakukan vaksinasi massal ini membutuhkan relawan-relawan sebagai vaksinator," kata Yusri.

Tentang pelaksanaan vaksinasi di daerah Pluit, di salah satu SMA Kristen di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, sekitar tanggal 6 Agustus lalu yang sempat viral di media sosial Twitter karena tabung suntik (spuit) kosong, Yusri menjelaskan bahwa saat itu telah terjadi kelalaian tersangka. Namun, korban berinisial BLP telah disuntik ulang.

"Banyak yang menanyakan kepada saya bahwa suntikan yang dilakukan terhadap seseorang inisialnya BLP ini, itu adalah kosong. Kemudian dicek, dan memang diakui itu tidak ada isinya, sehingga dilakukan vaksinasi kembali terhadap saudara BLP ini," kata Yusri.

Polisi langsung bertindak karena setelah kejadian yang sempat divideokan orang tua korban sendiri atau ibunya sendiri, kemudian diadukan penanggungjawab dari yayasan sekolah yang menyelenggarakan vaksinasi bersama pada saat itu.

"Ini (video) yang kemudian beredar, dilakukan pendalaman oleh teman-teman Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara dan berhasil mengamankan (menangkap) saudari EO inisialnya, ini adalah tenaga kesehatan yang pada saat itu melakukan penyuntikan, yang sesuai ada di video viral tersebut," kata Yusri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X