Hingga Senin Malam, 9 Orang Korban Longsor Nganjuk Masih Tertimbun Reruntuhan

- Senin, 15 Februari 2021 | 21:06 WIB
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021) (Foto: Antara)
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Ngetos, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (15/2/2021) (Foto: Antara)

Hingga Senin (15/2/2021) malam, sebanyak 12 korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berhasil ditemukan oleh petugas dan 10 orang di antaranya meninggal dunia.

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan dari 12 orang itu, 10 orang dinyatakan meninggal dunia sedangkan dua lainnya berhasil selamat. Saat ini, kedua korban itu masih dirawat di puskesmas untuk pemulihan dari lukanya.

Sementara itu, pemeriksaan jenazah dilakukan langsung oleh Tim Inafis Polda Jawa Timur yang sengaja datang ke lokasi, untuk mempercepat proses identifikasi.

Dengan ditemukannya 12 orang korban tanah longsor tersebut, saat ini masih ada sembilan orang korban yang hingga kini masih dalam pencarian.

Petugas terus mengoperasionalkan alat berat itu mencari para korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan tanah longsor yang berada di belakang rumah mereka.

Kondisi rumah para korban terletak di area perbukitan dengan bagian belakang adalah bukit. Model rumah mereka seperti terasering.

Rumah warga yang terkena tanah longsor juga hancur. Namun, beberapa barang ada yang berhasil diselamatkan dan ditaruh sementara di dekat masjid, yang juga sejajar dengan rumah mereka. Namun, masjid itu tidak terkena tanah longsor.

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Nganjuk, juga dibantu oleh TNI/Polri serta relawan. Untuk memudahkan evakuasi, petugas mengerahkan tiga alat berat. Dari jumlah itu, satu alat berat kecil, sedangkan dua lainnya besar.

Sementara itu, saat ini warga yang berhasil selamat juga masih tinggal di tempat pengungsian. Lokasinya berada di sekolah dasar, yang dekat dengan posko utama di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

Warga sementara memang tinggal di sekolah dasar, namun kesehatan mereka juga tetap dipantau petugas medis. Lokasi puskesmas juga berada di depan kantor kecamatan, dekat dengan lokasi pengungsian, sehingga lebih mudah dalam pengawasan.

Warga yang sebelumnya juga dirawat di puskesmas, mengalami luka ringan saat ini sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas. Namun, mereka tetap dipantau kesehatannya oleh petugas medis yang selalu berkunjung.

Petugas medis yang datang pun juga mengenakan atribut lengkap, mengingat saat ini masih pandemi COVID-19. Warga pun juga mengenakan masker demi mencegah penyebaran COVID-19. 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X