Duh, Aturan Larangan Mudik Masih Gak Jelas

- Selasa, 31 Maret 2020 | 16:16 WIB
Ilustrasi Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA/Hanif Nashrullah)
Ilustrasi Stasiun Pasar Turi Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA/Hanif Nashrullah)

Pemerintah hingga saat ini belum juga mengeluarkan aturan soal rencana pelarangan mudik lebaran 2020 untuk memutus penyebaran virus corona (Covid-19). Menurut Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan, aturan tersebut masih digodok dan baru akan diputuskan dalam minggu-minggu ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, dari press rilis virtual yang Indozone dapatkan, Menko Marves Luhut belum bisa menjelaskan bagaimana skema pelarangan mudik tersebut. Status pelarangannya juga belum jelas apakah hanya himbauan saja atau sebuah aturan baku yang ada sanksi nya bagi pelanggar.  

"Itu himbauan paling jelas, karena kalau kamu sekarang pakai mudik ramai-ramai, sebenarnya kamu tanpa sadar akan membuat kemungkinan orang lain meninggal karena perilakumu, atau kau sendiri," ujar Luhut, Selasa (31/3/2020). 

"Jadi tergantung kita sekarang, kalau tidak ada kesadaran itu, kita langsung tidak langsung sudah membantu jumlah orang meninggal bertambah, jumlah orang susah bertambah," tambahnya.

Luhut pun meminta, seluruh pihak bisa menahan komentarnya, agar situasi tidak menjadi bertambah rumit. Sebab menurut dia, aturan itu sendiri saat ini belum final. Masih ada beberapa kajian yang harus dilakukan, untuk meminimalkan dampak dari kebijakan tersebut terhadap masyarakat kelas bawah serta para pekerja sektor informal.

"Jadi jangan terus cepat komentar-komentar yang menurut saya membuat tambah keadaan sulit. Dan seluruh dunia mengalami ini, tidak Indonesia saja mengalami dengan tekanan-tekanan luar biasa," tuturnya. 

Sementara itu, terkait isu karantina wilayah yang balakangan ramai diperbincangkan, Luhut menyebut bahwa hal itu akan diputuskan dalam minggu-minggu ini.

"Kita akan lihat istilahnya nanti apa, tapi saya kira dalam minggu ini akan ada putus mengenai itu, yang intinya presiden seminimum mungkin rakyat itu jangan sampai jadi korban yang terlalu parah begitu. Kalau kita kena semua kena. Tapi beliau selalu melihat kepada rakyat kecil yng jumlahnya itu berapa puluh juta orang itu," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X