WHO Tetapkan Varian Omicron dalam Kategori Kewaspadaan Tinggi

- Minggu, 28 November 2021 | 15:21 WIB
Unsplash/Martin Sanchez
Unsplash/Martin Sanchez

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan varian Omicron, ke dalam kategori kewaspadaan tertinggi atau variant of concern (VOC). Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ini merupakan langkah cepat WHO dalam mewaspadai varian baru Covid-19 tersebut.

"WHO cepat sekali mengelompokkan Omicron dalam VOC. Jadi jarak antara virus ditemukan dengan dinyatakan sebagai VOC adalah hanya 17 hari saja,"  Tjandra seperti dikutip Antara, Minggu (28/11/2021).

Dia menjelaskan. temuan varian B.1.1.529 pertama kali dikonfirmasi pada 9 November 2021. Pada 26 November 2021, WHO telah menetapkannya dalam daftar VOC.

Pakar ilmu kesehatan Universitas Indonesia ini mengatakan, pengelompokkan Omicron pada daftar VOC WHO, dilakukan berdasarkan pengamatan pada perkembangan mutasi yang cepat. Hal ini didasari pada rekomendasi WHO's Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE).

"Pertimbangan utamanya adalah karena banyaknya mutasi yang terjadi, ada yang mengatakan 30 di spike protein dan ada juga yang menyatakan sampai 50 total mutasi," katanya.

Menurut Tjandra, Omicron adalah mutasi terbanyak virus Covid-19 yang terjadi selama ini dan sebagian mutasi ini berjenis baru. Guru Besar Paru FKUI ini juga menjelaskan, varian Omicron memiliki karakteristik lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, mengurangi netralisasi oleh antibodi secara signifikan, serta mengurangi efektivitas pengobatan, vaksin, atau diagnosis medis.

Tjandra mengatakan mutasi dalam jumlah banyak dan cepat dikhawatirkan memicu penyebaran yang cepat seperti yang terjadi di Afrika. Selain itu ada pula kemungkinan infeksi ulang hingga serangan pada sistem imun.

"Dalam beberapa minggu ini jumlah kasus naik tajam di hampir semua provinsi Afrika Selatan. Kalau tadinya di Eropa baru hanya di temukan di Belgia, maka sejak kemarin bertambah tiga negara lain, Jerman, Inggris dan Italia, selain di Israel dan Hongkong sehingga sudah lintas benua," katanya.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X