Tokoh lintas agama dari Myanmar menganggap Indonesia sebagai panutan dalam menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama. Mereka pun merasa perlu belajar dari pengalaman Indonesia dalam mengatasi perbedaan.
"Kami menganggap Indonesia sebagai role model karena kita punya kesamaan. Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan bukanlah ancaman, tapi tantangan, sehingga kita perlu belajar bagaimana mengatasi tantangan itu," kata Pendiri Myanmar Islamic Center Al Haj U Aye Lwin di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin.
Lwin menuturkan, Indonesia dan Myanmar sama-sama memiliki tantangan dalam keberagaman, yakni ancaman radikalisme yang mengatasnamakan agama tertentu.
Dia pun mengatakan bahwa Indonesia dan Myanmar harus sering terlibat dalam diskusi dan dialog untuk berbagi pengalaman dalam menyelesaikan masalah radikalisme.
"Radikalisme, ekstrimisme dan elemen radikal yang selalu membajak agama itu seringkali terjadi di Indonesia dan Malaysia. Sehingga kita harus membagikan pengalaman masing-masing," tambahnya.
Lwin menjelaskan, saat ini negaranya tengah berjuang untuk mencapai perubahan lebih baik mengenai konflik kemanusiaan.
"Kami masih berjuang, dan punya tantangan dan peluang. Kami berusaha untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Insya Allah semua akan berubah," ujarnya.
