Autisme adalah suatu kelainan pada perkembangan sistem saraf seseorang. Kondisi ini bisa diketahui sejak seseorang masih bayi yakni dari usia tiga puluh bulan pasca kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun. Penderita autisme biasanya mengalami masalah dalam belajar, komunikasi, dan bahasa.
Meski tergolong sebagai kekurangan, namun hampir kebanyakan orang yang mengidap autisme memiliki tingkat kecerdasan yang lebih daripada orang normal.
Autisme tidak selalu terlihat dari fisik seseorang. Beberapa psikolog dan sejarawan percaya bahwa autisme sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi keberadaannya baru didiagnosis belakangan ini. Bahkan, mereka meyakini orang-orang terdahulu termasuk para tokoh sejarah dunia pun kemungkinan mengidap autisme.
Dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Kamis (29/8), berikut ini 6 tokoh dan ilmuwan paling berpengaruh di dunia yang diketahui berlatar belakang autis:
1. Nikola Tesla
Nikola Tesla adalah seorang penemu, fisikawan, teknisi mekanika, dan teknisi listrik asal Serbia-Amerika. Ia terkenal berkat kontribusinya dalam mendesain sistem kelistrikan arus bolak-balik. Lahir dan dibesarkan di Kekaisaran Austria, Tesla menyelesaikan pendidikannya dalam bidang teknik dan fisika tahun 1870-an.
Sebagai orang jenius, Tesla memiliki karakter autis yaitu kesulitan berkomunikasi serta terlalu fokus pada pekerjaannya. Kebiasaan ini membuat dia tidak mau masuk ke suatu ruangan jika nomor ruangan tersebut tidak bisa dibagi 3.
2. Charles Darwin
Charles Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi dengan buah pemikirannya berupa teori evolusi dalam bukunya berjudul 'The Origin of Species' tahun 1959. Sudah lama ia dikenal sebagai penyandang autis karena sikapnya suka menyendiri dan menghindari berinteraksi dengan orang lain (antisosial).
Seorang profesor psikologi Michael Fitzgerald yakin bahwa Darwin mengidap sindrom Asperger yaitu kemampuan hyperfocus, kapasitas ekstra untuk ketekunan, dan sangat detail. Bahkan, saat masih anak-anak, Darwin sering bertingkah aneh. Dia mengumpulkan serangga, kerang, dan cacing tanah, kemudian mengamati dan mencatat rincian pengamatannya.
3. Albert Einstein
Albert Einstein adalah fisikawan teoretis kelahiran Jerman yang mengembangkan teori relativitas, satu dari dua pilar utama fisika modern. Karya-karyanya juga dikenal karena berpengaruh terhadap filsafat ilmu.
Namun, dibalik kecerdasannya, Einsten ternyata mengidap austisme. Hal itu diketahui saat dirinya masih anak-anak. Ia tidak memiliki teman hingga usianya tujuh tahun dan serta mengulang-ulang kalimat ketika berbicara. Dia sulit menjabarkan apa yang ada di pikirannya.
4. Hans Christian Andersen
Hans Christian Andersen adalah seorang penulis dan penyair asal Denmark. Meskipun seorang penulis drama, perjalanan, novel, dan puisi, Andersen paling dikenang karena dongeng ciptaannya. Di antaranya, The Little Mermaid, The Ugly Ducking dan Snow White.
Hans memiliki kemungkinan mengidap autis, diketahui dari jurnal yang ia tulis bahwa dia mencari banyak wanita dan pria, namun dia tidak pernah benar-benar memilih satu di antara mereka. Bahkan, sampai akhir hidupnya, ia tidak pernah menikah.
5. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart yang bernama asli Johannes Chrysostomus Wolfgangus Gottlieb Mozart adalah seorang komponis. Mozart dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang berpengaruh dan paling terkenal dalam sejarah.
Mozart disebut sebagai anak ajaib karena mampu menyusun simfoni pertamanya di usia 8 tahun. Namun, dia menunjukkan kelainan pada perkembangan sarafnya, di mana dia sering menunjukkan ekspresi wajah berulang-ulang, gerakan tangan dan kaki. Suasana hatinya juga sering terganggu dan peka terhadap suara keras.
