Panah kecaman kembali diarahkan kepada pemerintah usai viral sebuah foto yang memperlihatkan seekor komodo seolah menghadang truk proyek.
Foto ini dijepret di proyek Pembangunan destinasi wisata bertema Jurassic Park di pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, yang bernilai puluhan miliar rupiah.
Menurut netizen, proyek ini bisa membahayakan kelangsungan hidup dan konservasi di Taman Nasional Komodo. Terkait kritikan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) angkat bicara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa Pulau Rinca yang termasuk dalam Taman Nasional Komodo, merupakan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oleh karena itu, pemerintah melakukan penataan serta pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata. Pembangunan ini dilangsungkan secara hati-hati demi melindungi Taman Nasional Komodo yang merupakan World Heritage Site UNESCO.
"Dalam hal ini, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada 15 Juli 2020." tutur Menteri Basuki dalam keterangannya, Senin (26/10/2020).
Koordinasi intensif dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan di lapangan untuk mencegah terjadinya dampak negatif terhadap habitat satwa, khususnya komodo.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan meliputi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk.
Saat ini, kegiatan proyek yang berlangsung di Pulau Rinca meliputi:
Dermaga Loh Buaya, yang merupakan peningkatan dermaga eksisting
Bangunan pengaman pantai yang sekaligus berfungsi sebagai jalan setapak untuk akses masuk dan keluar ke kawasan tersebut.
Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti, dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung.
Bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria.
Bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.
Saat ini penataan Pulau Rinca tengah memasuki tahap pembongkaran bangunan eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, dan pembuatan tiang pancang.