Diduga pembagian bantuan langsung tunai (BLT) tidak adil warga Desa Air Batu mengamuk bakar kantor desa.
Warga Desa Air Batu Kecamatan Renah Pebarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Selasa (19/5/2020) marah akibat ada warga desa yang kondisinya layak dapat BLT namun tidak disalurkan oleh perangkat desa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pembakaran yang sebelumnya didahului pengrusakan yang terjadi pada selasa malam (19/5/2020) ini diduga dipicu karena ketidak puasan warga terhadap penyaluran BLT oleh pihak Pemerintah Desa setempat.
Warga protes soal BLT tersebut, malam sebelumnya warga mendatangi rumah Kades dan malam ini rencananya rapat di Kantor Desa, tapi tidak satupun perwakilan Pemerintah Desa (Pemdes) yang hadir.
Sedangkan BLT untuk warga tidak mampu yang terdampak COVID-19 ini sudah tersalurkan oleh Pemdes.
Tapi yang jadi permasalahan warga yang dianggap layak tidak terdata sebagai penerima BLT. Inilah yang jadi pemicu kericuhan dan kemarahan warga hingga terjadi pembakaran balai desa.
Pihak kepolisian harus turun tangan mengatasi kericuhan dan menangkap lima orang terduga pelaku pembakaran posko Covid-19 di Jambi.
Penangkapan tersebut, menurut polisi, dilakukan setelah polisi cukup bukti dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi.
Kelima terduga pelaku tersebut ditangkap dirumah masing-masing tanpa perlawanan.
"Dari hasil olah TKP akhirnya Polres Merangin menemukan beberapa informasi terkait insiden pembakaran posko COVID-19 dan dari petunjuk akhirnya polisi mengamankan lima orang yakni Hambi (33), Sopi (27), Japaris (27), Dimas (35) dan Said (38), ke lima orang tersebut merupakan warga Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap," kata Kapolres Merangin, AKBP M Lutfi, dilansir dari Antara.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan massa pecah setelah warga Desa Air Batu kecewa terhadap pembagian bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000.
Massa menuding, BLT banyak yang tak sesuai sasaran. Warga yang benar-benar membutuhkan justru tak dapat bantuan, namun warga yang berkecukupan justru mendapat BLT tersebut.
Menurut polisi, setelah aksi massa pecah, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi mata.