Japra Si Pembunuh Weni Tania yang Menusuk Kemaluannya Pakai Bambu, Juga Pencuri Celengan

- Senin, 8 Februari 2021 | 14:44 WIB
Deni alias Japra, pembunuh Weni Tania di Garut. (Ist)
Deni alias Japra, pembunuh Weni Tania di Garut. (Ist)

Deni alias Japra, pembunuh Weni Tania, gadis 21 tahun yang jasadnya ditemukan dalam kondisi membusuk dan tertancap bambu di kebun warga di bantaran Sungai Cimalaka di Kampung Muncang Lega, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Jumat (5/2/2021) lalu, diketahui ternyata juga berkasus lain.

Pria 22 tahun itu diketahui mencuri celengan berisi uang jutaan rupiah di Cipanas, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Ia kemudian ditangkap oleh pihak Polsek Tarogong Kidul pada hari Rabu (3/2/2021). Diduga, ia mencuri celengan dalam pelariannya usai menghabisi nyawa Weni Tania.

Jasad Weni Tania sendiri ditemukan oleh warga pada hari Jumat (5/2/2021), tiga hari setelah ia menghilang atau tak pulang ke rumah.

Ketika ditemukan, kondisi Weni telah membusuk dan di bagian anusnya tertancap sebatang bambu.

Perihal bambu yang menancap di anus Weni itu telah diakui oleh Japra bahwa ia yang menusuknya. Sadisnya, Japra menusukkan bambu tersebut saat Weni masih bernyawa, setelah ia cekik hingga tak sadarkan diri.

Dalam konferensi pers yang digelar Polres Garut hari Senin (8/2/2021), terungkap fakta baru soal penusukan bambu ke tubuh Weni. Ternyata, bambu bukan ditusukkan ke anus, melainkan ke kemaluan korban hingga tembus ke anus.

Perihal motifnya, Japra membunuh Weni karena cemburu melihat Weni asyik berinteraksi (chatting-an) dengan laki-laki lain di media sosial Facebook.

"Pelaku marah langsung mencekik korban. Setelah korban tidak sadarkan diri, lalu korban dibanting. Setelah itu pelaku menusukkan sebilah bambu ke kemaluan korban hingga tembus ke anus," terang Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono.

Jasad Weni pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang kebetulan melintas di bantaran Sungai Cimalaka di Kampung Muncang Lega, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada hari Jumat (5/2/2021) lalu. Saat itu, warga tersebut mencium bau busuk yang sangat menyengat.

Warga kemudian melaporkan temuan jasad itu ke kantor polisi. Tidak lama kemudian, sejumlah polisi, anggota TNI, aparatur kecamatan dan masyarakat mendatangi lokasi.

Saat ditemukan, jasad Weni memakai kaos warna kuning dan celana jins warna biru. Kondisi tubuhnya sudah bengkak serta menimbulkan bau tak sedap.

"Kondisi mayat ditemukan dengan lubang anus tertancap sebilah bambu yang berukuran kurang lebih 60 sentimeter," kata Kepala Bagian Humas Polres Garut Ipda Muslih Hidayat.

Sebelum ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, Weni diketahui telah menghilang selama tiga hari. Pihak keluarganya mencoba mencari-cari keberadaannya, namun tak kunjung menemukannya.

Menurut para kerabatnya, Weni diketahui hidup sebatang kara di rumahnya. Orang tuanya bercerai saat ia masih bayi. Lalu, ayahnya telah meninggal dunia sejak ia masih berumur satu tahun. Sedangkan ibunya merantau ke Arab Saudi sebagai TKW.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X