Demi Tingkatkan Ekspor, BUMN Wajib Hargai Petani Kopi

- Rabu, 17 Juli 2019 | 10:34 WIB
Menteri Rini Soemarno mengunjungi perkebunan kopi Kalisat Jampit milik PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) di Banyuwangi, Jawa Timur. (16/72019)/bumn.go.id
Menteri Rini Soemarno mengunjungi perkebunan kopi Kalisat Jampit milik PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) di Banyuwangi, Jawa Timur. (16/72019)/bumn.go.id

Produksi kopi arabica asal tanah air bakal terus ditingkatkan. Alasannya, kopi arabica diminati pasar luar negeri. Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengharapkan kopi asal Indonesia terus menjadi primadona di pasar internasional.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno adan Usaha Milik Negara PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) di Banyuwangi, Jawa Timur, mempertahankan kualitas kopi yang dihasilkan.

Saat ini, kopi Arabica milik PTPN XII sudah diminati pasar Amerika Serikat, Eropa dan Arab Saudi. Misalnya, Kebun Kalisat Jampit PTPN  mampu memproduksi 1.000 ton Kopi Arabika per tahun. 

Kopi telah diproduksi dengan pengelolaan budidaya dan diolah secara wash & wet process serta jaminan kualitas utz certified dan menjadikan java coffee ini sebagai specialty arabica coffee yang telah terdaftar di Amerika dan dikenal dengan java coffee jampit, java coffee blawan, java coffee kayumas, dan java coffee pancoer.

Rini mendorong agar manajemen PTPN mensejahterakan para petani kopi. Sebab, para petani kopi memiliki kemampuan untuk memilih biji kopi dengan kualitas terbaik. "Itu satu hal yang harus dihargai. Karena memilih kopi yang tepat menjadikan harga yang kompetitif," katanya.
 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X