Warga Minsel Meninggal Usai Divaksin Astrazeneca, Suaminya Tidak Terima

- Rabu, 21 Juli 2021 | 23:17 WIB
Ilustrasi meninggal dunia. (Foto/istimewa)
Ilustrasi meninggal dunia. (Foto/istimewa)

Seorang warga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Juita Lisdya Tiwa (30), meninggal dunia usai divaksin pada hari ke-10. Hal tersebut pun membuat suminya tidak terima, karena menurut suaminya, Michael Sigarlaki, istri yang sudah dia nikahi selama 7 tahun itu, seorang wanita memliki kondisi tubuh yang sehat dan kuat.

Bahkan, tidak ada sama sekali riwayat penyakit pada istrinya itu. Ia pun bernani pastikan, bahwa istrinya tidak memiliki penyakit. Diceritakannya, sejak sehari istrinya disuntik vaksin corona,kondisi istrinya mengalami penurunan drastis.

Tak hanya itu saja, istrinya pun mengeluh kepadanya, karena merasakan demam, sakit kepala, dan mual yang datangnya silih berganti. Lalu dengan raut wajah yang sedih, ia mengatakan, tepat 10 hari setelah disuntik vaksin corona, istrinya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit di Manado.

Disinggung tentang dosis vaksin yang didapatkan istrinya, ia jelaskan istrinya mendapatkan suntikan vaksin corona dosis pertama dengan menggunakan vaksin AstraZeneca pada hari Rabu (7/7) di Kantor Desa Motoling Dua.

Setelah disuntik vaksin tersebut, Michael mengaku jika istrinya yang telah memberikan dua anak kepadanya itu, baru mengalami sakit. Ketika istrinya mengakami sakit, ia pun bingung, sebab istrinya jarang mengalami sakit dengan gejala berat.

Bahkan, saat kondisi istrinya seperti itu, ia tidak tahu harus bertanya ke mana terkait kondisi istrinya tersebut. Sebab, tidak ada edukasi dan informasi kepadanya terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.

Akhrinya, istrinya pun mengalami drop dan keluarga memutuskan untuk membawa istrinya ke Puskesmas Motoling. Katanya, tiga kali ia bolak-balik ke puskesmas tersebut, pertama pada hari Senin, (12/7), kedua pada hari Sabtu (17/7) hingga puncaknya pada hari Minggu (18/7). Dan, pada saat itu juga keluarga memutuskan untuk membawa istrinya ke Rumah Sakit Cantia, di Desa Tompaso Baru, Kabupaten Minahasa Selatan.

"Karena kondisi istri saya yang sudah sangat lemah, maka dirujuk lah ke RSUP Prof Kanduow Malalayang, di Kota Manado. Tapi sayang sekali, dalam perjalanan, istriku meninggal dunia," katanya dengan diselimuti kesedihan seperti yang dikutip Indozone, Rabu (21/7/2021).

Ia pun beranggapan meninggal dunia istrinya adalah sebuah kesalahannya yang harus diterimanya.

Di sisi lain, ia mengaku bahwa ia merupakan orang yang sangat mendukung 100 persen program pemerintah tentang vaksinasi Covid-19. Namun, dengan kejadian yang menimpanya, ia berharap kejadian yang menimpa istrinya tidak terjadi kembali di Indonesia.

Michael pun meminta kepada pemerintah, untuk bertanggungjawab bila ada warga yang divaksin corona kemudian timbul gejala seperti yang dialami istrinya tersebut. Bahkan ia mengatakan, pemerintah juga harus menyediakan pusat informasi terkait gejala setelah vaksinasi.

Hal ini dilakukan agar masyarakat yang mengalami seperti istrinya tidak bingung untuk mendapatkan penjelasan dan edukasi tentang itu.

Micahel, mengatakan, jenazah istrinya, Juita Lidya Tiwa, telah dimakamkan pada hari Selasa (20/7)  di tempat pemakam warga, Desa Motoling Dua. Ia juga menyampaikan, istrinya meninggalkan dua orang anak, yang pertama Gracio berusia 6 tahun dan yang kedua Gracia berusia 5 tahun.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X