Jepang dan AS Tak akan Diam jika China Serang Taiwan

- Rabu, 1 Desember 2021 | 18:50 WIB
Mantan PM Jepang Shinzo Abe menghadiri peringatan 76 tahun berakhirnya Perang Dunia kedua di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Minggu (15/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/foc.
Mantan PM Jepang Shinzo Abe menghadiri peringatan 76 tahun berakhirnya Perang Dunia kedua di Kuil Yasukuni, Tokyo, Jepang, Minggu (15/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/foc.

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan pemerintah Jepang dan Amerika Serikat (AS) tidak bisa tinggal diam jika militer China menyerang Taiwan. Menurutnya, Jepang berada dalam posisi terdampak jika invasi China terhadap Taiwan benar-benar terjadi.

"Invasi bersenjata China ke Taiwan menjadi bahaya besar bagi Jepang," kata Abe dikutip dari Reuters, Rabu  (1/12/2022). 

Dia menjelaskan, sejumlah pulau yang merupakan wilayah Jepang berada tak jauh dari Taiwan. Pulau Senkaku, Pulau Sakishima dan Pulau Yonaguni, hanya berjarak 100 kilometer dari Taiwan. 

Karena itu Abe mengatakan keadaan darurat bagi Taiwan, merupakan keadaan darurat bagi Jepang. Negeri Sakura yang juga menjadi pangkalan militer utama militer AS, akan membuat AS bergerak untuk melawan ancaman China terhadap Taiwan.

"Pemerintah Jepang dan AS tidak dapat berdiam diri jika China menyerang Taiwan. Itu menjadi keadaan darurat bagi aliansi Jepang-AS," kata Abe.

Meski sudah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Jepang pada 2020, Shinzo Abe masih memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan Jepang. Ia merupakan kepala faksi terbesar Partai Demokrat Liberal yang saat ini masih berkuasa di Jepang.

Artikel Menarik Lainnya :

 

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X