Serangan Terhadap PM Irak Menandai Eskalasi dalam Perebutan Kekuasaan

- Senin, 8 November 2021 | 09:13 WIB
Pemandangan usai serangan yang terjadi di rumah PM Irak. (REUTERS/PRIME MINISTER MEDIA OFFICE)
Pemandangan usai serangan yang terjadi di rumah PM Irak. (REUTERS/PRIME MINISTER MEDIA OFFICE)

Tokoh senior di Irak percaya bahwa serangan drone yang terjadi di rumah perdana menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi, menandai eskalasi antara pemimpin negara itu dengan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran.

Serangan yang terjadi pada hari Minggu (7/11/2021) dinilai sebagai upaya pembunuhan dan ini insiden pertama yang terjadi pada perdana menteri sejak invasi pimpinan AS untuk menggulingkan Saddam Hussein, 19 tahun lalu.

Dilansir Guardian, Kadhimi terluka ringan ketika drone meledak di dekat pintu depan kediamannya di zona hijau berbenteng Baghdad. Tujuh pengawalnya menderita luka, namun tidak ada yang mengancam jiwa.

Baca juga: PM Irak Diserang Roket, Milisi Pro-Iran Diduga Jadi Dalangnya

Intelijen regional mengatakan serangan itu kemungkinan diluncurkan oleh kelompok-kelompok terkait Iran yang kehilangan dua pertiga kursi parlemen mereka dalam pemilihan nasional dan pada hari Jumat.

Tapi apakah serangan itu diperintahkan oleh Iran atau tidak masih belum jelas.

"Kami mengatakan milisi melakukan ini," kata seorang pejabat Irak, dikutip dari Guardian.

"Kami mengatakan orang Iran mungkin tahu. Kami tidak lebih yakin dari itu," tambah pejabat Irak.

Namun, kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran telah menunjukkan peningkatan semangat setelah pemilihan, yang merobek-robek politik dan mendukung ulama Irak Muqtadr al-Sadr,  yang memainkan peran penting dalam bulan-bulan perdagangan untuk menentukan susunan sebuah pemerintah dan siapa yang akan memimpin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X