Usai Pelantikan Presiden, Pasar Properti Diyakini Kembali Bergairah

- Minggu, 29 September 2019 | 09:39 WIB
Perumahan Rakyat (PUPR)
Perumahan Rakyat (PUPR)

Selama tiga tahun terakhir ini, pasar properti di Indonesia menjadi lesu, disusul dengan banyaknya pengembang yang tidak mampu lagi bersaing. Namun,hal ini diyakini berubah setelah pelantikan presiden. 

Sekretaris Real Estate Indonesia DPD DKI Jakarta Arvin F. Iskandar memprediksi anjloknya pasar properti akan mulai berhenti dan bertukar dengan peningkatan. 

"Tahun 2019 dirasa menjadi titik balik dari perubahan nasib pasar properti," katanya.

Sejak semester pertama 2019, Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta berada pada angka 131,1 atau naik 2 persen (q-o-q). Kenaikan ini di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2 persen.

Ia menegaskan, tren harga properti residensial berdasarkan data Rumah.com, Property Index untuk kuartal kedua (Q2) 2019 menunjukkan kenaikan, baik secara kuartalan maupun tahunan. 

"Laju kenaikan harga properti masih belum terhenti sejak pemulihan menjelang pertengahan tahun lalu," ujar Arvin.

REI DPD DKI Jakarta menyebutkan, kenaikan harga di pasar mencapai 0,4 persen dan realisasi penjualan yang meningkat 20 persen dalam sektor perumaha.

"Ini mengindikasikan bahwa penyerapan pasar cukup baik. Kekhawatiran akan dampak hajatan politik besar pemilihan presiden pun diperkirakan tidak akan mempengaruhi situasi pasar properti nasional, yang semakin bergerak menuju market yang membaik," katanya.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X