PLN dan Pertamina Diminta Pastikan Kebutuhan Masyarakat Terpenuhi Saat Nataru

- Sabtu, 25 Desember 2021 | 09:42 WIB
Sebuah truk tangki Pertamina melintas membawa muatan BBM untuk didistribusikan ke SPBU di Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (24/12/2021). ANTARA FOTO/Jojon
Sebuah truk tangki Pertamina melintas membawa muatan BBM untuk didistribusikan ke SPBU di Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (24/12/2021). ANTARA FOTO/Jojon

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar minyak (BBM ) dan listrik dapat dipenuhi selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022. Kementerian ESDM telah meminta kedua perusahaan untuk mengambil langkah prediktif dan preventif atas kondisi ini.

"Langkah antisipasi ini diambil guna memastikan kelancaran pasokan dan distribusi energi ke masyarakat, kendati masih terdapat pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19," kata Arifin dalam keterangan yang dikutip Sabtu (25/12/2021).

Menurutnya, pembatasan kegiatan yang menjadi kebijakan pemerintah, membuat masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga. Hal ini membuat konsumsi listrik masyarakat mengalami peningkatan sebesar 4,5 persen.

Karena itu, Arifin mengaku telah meminta PLN untuk mengamankan stok bahan baku energi primer, serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7 Nataru. PLN juga diperintahkan untuk menyiapkan keandalan sistem kelistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisasi terjadinya pemadaman.

Terkait kebutuhan bahan bakar minyak, Pertamina memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kiloliter pada periode Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kami minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik keramaian yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean panjang," kata Arifin.

Lebih lanjut, dia berharap Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas menyiapkan infrastruktur penyaluran pipa bahan bakar minyak ke titik-titik tertentu guna mengantisipasi antrean panjang.

Dari sisi kebutuhan elpiji, rata-rata realisasi penyaluran mengalami kenaikan sekitar 1,0 persen dari rata-rata Oktober 2021.

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X