Program vasinasi dengan skema gotong-royong atau disebut vaksin gotong royong sudah dimulai sejak Selasa (18/5/2021). Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021.
Terkait hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengapresiasi adanya program vaksinasi ini. Hanya saja, biaya tersebut terbilang cukup mahal untuk dua kali dosis vaksin sehingga dianggapnya memberatkan pelaku UMKM.
Diketahui pemerintah telah menetapkan harga tertingginya sebesar Rp439.570 per dosis untuk satu orang, sehingga untuk dua kali suntik sebesar Rp879.140.
"Hampir satu juta rupiah untuk dua kali suntikan itu memberatkan pelaku UMKM. Jika tujuannya untuk membantu realisasi program vaksinasi nasional sehingga dapat mempercepat terbentuknya kekebalan kolektif, seharusnya ada mekanisme subsidi bagi mereka yang bergerak di usaha kecil dan menengah agar dapat mengikuti skema vaksin gotong royong ini," ujar Netty, Kamis (20/5/2021).
Netty menekankan bilamana UMKM memiliki peranan besar dalam menggerakkan ekonomi nasional, bahkan di saat pandemi ini sebagian besar mereka masih bisa bertahan. Jadi sangat disayangkan jika pelaku UMKM tidak mendapat prioritas dukungan untuk memperoleh vaksin gotong royong.
“Jangan sampai vaksin gorong royong hanya dapat diakses oleh korporasi besar saja," tuturnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini juga mengingatkan pemerintah agar mengawasi implementasi program ini di lapangan guna memastikan biaya vaksin tidak dibebankan kepada para pekerja.
"Vaksin gotong royong ini sesuatu yang sangat penting dihadirkan di tengah lambatnya realisasi vaksinasi harian. Pemerintah perlu mengawasi implementasi di lapangan agar tidak terjadi pembebanan biaya vaksin kepada para pekerja oleh perusahaan dengan segala triknya,” tegas Netty.
Lebih lanjut dia menekankan pemerintah lebih sigap dan transparan dalam penanganan program vaksinasi nasional baik menyangkut proses pengadaan vaksin, distribusi, dan pencapaian targetnya.
“Jangan sampai hak-hak pekerja yang dihilangkan atau dikurangi demi mengganti biaya vaksin skema gotong royong," tandasnya.