Berton-ton ikan mati terdampar di tepi danau di sungai Litani Lebanon, insiden ini menyelimuti desa terdekat dengan bau menyengat.
Relawan mengumpulkan bangkai ikan busuk di dekat danau Qaraoun di sungai terpanjang Lebanon, Litani, di mana para aktivis telah memperingatkan selama bertahun-tahun tentang polusi air yang disebabkan oleh limbah.
Tumpukan sampah hanyut di danau dekat ikan yang mati. Kawanan lalat menyebar di dekat waduk dan ribuan ikan membusuk di perairan yang sudah kotor.
“Fenomena ini muncul di tepi danau beberapa hari lalu,” kata Ahmad Askar, aktivis setempat, dikutip dari Reuters.
"Ikannya mulai mengapung dalam jumlah yang tidak normal. Itu tidak bisa diterima," katanya.
Setidaknya 40 ton telah mati dalam beberapa hari, angka yang digambarkan Askar dan nelayan di Qaraoun sebagai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mereka meminta otoritas sungai Litani untuk menemukan penyebabnya dan mengejar siapa pun yang membuang air limbah ke danau.
Minggu ini, otoritas sungai mengatakan bahwa ikan itu beracun dan membawa virus, mendesak orang untuk menghindari penangkapan ikan di sepanjang Litani karena dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Bulan lalu, sukarelawan menyingkirkan gumpalan aspal lengket dari beberapa pantai di sepanjang pantai Lebanon setelah tumpahan minyak yang diperingatkan para pencinta lingkungan akan membahayakan kehidupan laut.