Sri Mulyani Klaim Dampak Ekonomi Virus Corona di Indonesia Tak Separah Negara Lain

- Selasa, 30 Juni 2020 | 15:46 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim, dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia, tidak separah yang dirasakan negara lain, terutama negara-negara maju di Eropa maupun Amerika Serikat. 

Sri Mulyani, Mantan Managing Director World Bank itu mengatakan, meski ekonomi RI mengalami kontraksi yang cukup dalam, namun kondisi itu tidak separah negara lain yang tingkat pertumbuhan ekonominya langsung mencapai minus.  

"Contohnya di Amerika bisa sampai menjadi mendekati (minus) 10%, di Inggris bisa 15%, di Jerman kontraksinya 11%, di Prancis minusnya bahkan sampai 17%, Jepang minusnya 8%, bahkan India yang selama ini dianggap negara berkembang seperti Indonesia yang pertumbuhannya diperkirakan bisa (minus) mencapai 12%" ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers tentang update perekonomian terkini di masa Pandemi Corona, yang diselenggarakan BNPB, Selasa (30/6/2020). 

Di Indonesia sendiri, kata dia, meski di kuartal II ini pertumbuhan ekonomi direduksi mengalami kontraksi 3,8%, namun tetap saja angka ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain di dunia. 

"Bandingkan negara-negara maju yang tadi atau bahkan India, Singapura yang -6,8%. Namun ini adalah contoh estimasi yang berbasiskan indikator-indikator yang kita bisa track. Tentu kita nanti akan melihat BPS menyampaikan angka pastinya di kuartal kedua pada awal Agustus yang akan datang," tuturnya. 

"Karena kita melakukan berbagai langkah-langkah pencegahan Covid dalam bentuk PSBB, yang kemudian mempengaruhi ekonomi kita di Kuartal kedua. Estimasi kami di kementerian keuangan negatifnya -3,8%," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X