Jangan Nonton Hewan Kurban Disembelih, Bisa Tertular Corona Kata WHO

- Kamis, 30 Juli 2020 | 09:42 WIB
Sapi jenis simental sebesar 1,3 ton sumbangan dari Presiden RI H Joko Widodo (Jokowi), sebagai hewan kurban untuk warga NTB. (ANTARA/Awaludin)
Sapi jenis simental sebesar 1,3 ton sumbangan dari Presiden RI H Joko Widodo (Jokowi), sebagai hewan kurban untuk warga NTB. (ANTARA/Awaludin)

Penyembelihan hewan kurban pada Iduladha 1441 Hijriah atau 31 Juli 2020 dipastikan akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona wajib diterapkan.

Aturan itu bertolak belakang dengan tradisi dalam masyarakat Indonesia, yang rata-rata gemar menonton penyembelihan hewan kurban, khususnya anak-anak. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menonton penyembelihan hewan kurban berbahaya karena berpotensi tertular virus corona, apalagi jika tidak menjaga jarak fisik.

Virus SARS-CoV-2 utamanya menular dari manusia ke manusia melalui percikan ludah dan cairan saluran pernafasan saat seseorang batuk, bersin, bicara, atau menyanyi. Infeksi juga bisa terjadi kalau seorang menyentuh permukaan terkontaminasi kemudian mata, hidung, atau mulut sebelum membersihkan tangan.

Menurut WHO, ada bukti yang menunjukkan penularan virus corona juga dapat terjadi dari manusia ke hewan. Orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 bisa menularkan virus ke mamalia lain seperti kucing, anjing, dan hewan ternak. 

Walau belum jelas apakah mamalia yang terinfeksi bisa menularkan kembali virus tersebut ke manusia, WHO mengingatkan pentingnya kewaspadaan untuk mencegah potensi penularan dengan menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dan ibadah jamaah pada Hari Raya Idul Adha.

WHO juga menganjurkan pengadaan hewan kurban sesuai standar keamanan, khususnya untuk ternak impor; penempatan hewan kurban di kandang dengan luas memadai; dan pemeriksaan hewan kurban untuk mencegah penularan zoonosis.

"Jangan menyembelih hewan yang terlihat sakit dan sediakan ruangan khusus untuk karantina dan isolasi hewan yang diduga sakit," demikian antara lain anjuran WHO, seperti dilansir Antara, Kamis (30/7/2020).

Di samping itu, WHO menyarankan penyembelihan hewan kurban di fasilitas pemotongan hewan untuk memudahkan penerapan praktik pemotongan hewan sesuai standar serta protokol pencegahan COVID-19; pemeliharaan higiene dan sanitasi fasilitas dan peralatan pemotongan hewan; dan pengelolaan limbah pemotongan hewan guna mencegah kontaminasi dan penularan penyakit.

Menurut WHO, petugas penyembelih hewan kurban juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dengan orang lain, mengenakan masker, membersihkan tangan, dan menerapkan etika batuk dan bersin.

Perihal tata cara pembagian daging hewan kurban, WHO menganjurkan penyerahan langsung daging ke rumah penerima guna menghindari kerumunan serta penerapan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, menerapkan etika bersin dan batuk, serta menjaga jarak dengan orang lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X