Miris, Pemakaman Umum di Bogor Digusur untuk Dijadikan Resor Mewah, Libatkan Pengusaha MNC

- Rabu, 10 Juni 2020 | 15:21 WIB
Ilustrasi: Pekerja menggali makam saat proses relokasi di TPU Klampisan, Desa Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang, Rabu (15/8). ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww/18
Ilustrasi: Pekerja menggali makam saat proses relokasi di TPU Klampisan, Desa Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang, Rabu (15/8). ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww/18

Sebuah tempat pemakaman umum (TPU) di Kampung Ciletuh Hilir, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, dikabarkan digusur oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, untuk dijadikan resor mewah lengkap dengan lapangan golf.

Dilansir The Washington Post, proyek resor di atas tanah kuburan tersebut kabarnya sudah direncanakan oleh Trump sejak tahun 2016. 

Seperti diketahui, sebelum jadi presiden, Trump adalah pengusaha kaya raya dengan banyak bisnis dan proyek di banyak negara. Indonesia termasuk salah satu lahan bisnisnya.

Untuk menyelesaikan pembangunan resor mewahnya di desa permai tersebut, Trump dibantu oleh MNC Land, perusahaan pengembang milik konglomerat Indonesia, Harry Tanoesoedibjo, yang tak lain adalah bos MNC Group. Trump juga menggandeng Harry Tanoe untuk membangun resornya yang lain yang ada di Bali.

Yang disayangkan, penggusuran lahan pemakaman tersebut dikabarkan ditolak oleh warga setempat. Mereka tidak terima makam keluarga mereka digusur, sekalipun mereka sudah disediakan lahan baru untuk memindahkan kuburan keluarga mereka.

Bagaimanapun, penggusuran makam tersebut menyisakan kesedihan di benak warga yang keluarganya dipusarakan di sana. Seperti yang dirasakan Iyum, seorang ibu yang dua putrinya juga dimakamkan di pemakaman tersebut.

Iyum tak bisa berbuat apa-apa ketika mendapati kuburan dua mendiang putrinya telah diratakan dengan tanah tanpa seizinnya.

"Mereka pikir anak saya apa? Anjing?" kata Iyum sambil menangis.

Klarifikasi Pihak MNC

Pihak MNC Land, pengembang yang akan membangun resor milik Trump, mengklaim bahwa sebagian besar penduduk Ciletuh Hilir sudah menerima proposal pembangunan resor tersebut dan menerima tawaran untuk memindahkan kuburan keluarga mereka ke lokasi yang mereka anggap 'lebih layak'.

MNC Land justru menuding sebagian warga yang menolak, hanyalah oknum yang menginginkan agar tanah dan rumah mereka dibayar lebih mahal.

"MNC bahkan bersedia menanggung seluruh biaya pemakaman," kata pihak perusahaan.

Di sisi lain, pihak organisasi milik Trump membantah kalau proyek tersebut dibangun oleh mereka.

"Kami diberitahu bahwa ini bukan bagian dari proyek Trump. Hubungan kami dengan MNC murni hanya soal perizinan dan perjanjian manajemen saja, kami bukan pengembangnya," kata pejabat organisasi Trump.

Akan tetapi, warga setempat, termasuk sang Kepala Desa Djaja Mulyana sangat yakin kalau proyek di desa mereka itu memang milik Trump.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X