Kasus pengeroyokan sejumlah anggota moge terhadap dua prajurit TNI, masih menjadi perhatian serius. Namun, Letnan Jenderal (Purnawirawan) Djamari Chaniago justru menganggap kecil masalah tersebut.
"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada," kata jenderal TNI kelahiran Padang, Sumatera Barat itu, dikutip dari kanal YouTube MS News.
Mantan Kepala Staf Umum TNI periode 2000-2004 tersebut diketahui merupakan ketua dari klub moge Harley Davidson, Harley Owners Groups Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC), yang beberapa anggotanya mengeroyok dua anggota TNI.
Fakta ini juga dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu bahwa rombongan moge itu diketuai Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago.
Menurut Djamari Chaniago, itu hanyalah kesalahpahaman semata.
"Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," tambahnya.
Ketika masih aktif di TNI, Djamari sempat menduduki sejumlah jabatan strategis seperti Pangkostrad, Wakil KASAD, hingga Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Seperti diberitakan sebelumnya, Serda Mistari dan Serda Muhammad Yusuf dikeroyok depan kios di Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020).
Pelaku pengeroyokan adalah beberapa pengendara moge yang sedang touring dengan tema Long Way Up Sumatera Island sejak tanggal 29 Oktober hingga 6 November 2020.
Rombongan motor moge memukul 2 anggota TNI unit intel kodim 0304/Agam pada Jumat 30 Oktober 2020.
— Irwansyah (@Irwan2yah) October 30, 2020
Simpang Tarok kel. Tarok Dipo Kec. Guguk panjang kota Bukittinggi. pic.twitter.com/JuBttlLQsU
Saat peristiwa pengeroyokan terjadi Letjen Djamari berada di rombongan paling depan. Setelah pengeroyokan terjadi, Letjen Djamari sempat memediasi pelaku dan korban.
"Kan beliau nginap di hotel Novotel. Jadi sempat di mediasi di hotel Novotel. Tapi pihak pelapor ini tidak terima, akhirnya yang bersangkutan datang ke polres melaporkan kasusnya," ujar Bayu.
Tersangka Pengeroyokan Bertambah Jadi 5 Orang
Rekaman cctv pengeroyokan TNI oleh pengendara Moge arogan di Bukittinggi. pic.twitter.com/QzOovlW1lA
— Dede Koto (@Aghamirzaukail3) October 31, 2020
Sementara itu, Polres Bukittinggi terus menetapkan status tersangka terhadap rombongan motor gede (moge) yang menganiaya anggota TNI. Terbaru, sudah ada lima orang rombongan moge yang ditetapkan sebagai tersangka.