Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid berharap Pemilu 2024 bisa terselenggara sesuai jadwal yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu pada 14 Februari 2024 mendatang.
Kendati demikian, Jazilul menuturkan masih ada pihak-pihak yang ingin pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda. Namun, ia tidak mengungkapkan siapa pihak tersebut.
“Mudah-mudahan Pemilu 2024 sesuai agenda dan sesuai jadwal. Sebab masih ada juga, ada yang ingin dalam tanda kutip untuk menunda pemilu tahun 2024,” kata Jazilul kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga: Setahun Jelang Pemungutan Suara, PPP Nyatakan Siap Bertarung di Pemilu 2024
Jazilul menyampaikan, partainya telah siap untuk menghadapi kontestasi elektoral 2024. Meskipun Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menyidangkan judicial review soal sistem Pemilu.
“PKB sudah siap dan bahkan hari ini masih ada uji judicial review di MK menyangkut sistem proporsional tertutup dan sistem proporsional terbuka,” ungkapnya.
Dia mengaku Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB bakal memikul beban berat apabila MK memutuskan Pemilu 2024 digelar dengan sistem proporsional tertutup.
“Tentu itu juga menjadi beban kepada LPP jika nanti MK memutuskan tertutup,” ungkap Jazilul.
Baca Juga: KPU Jember Bagi-bagi Cokelat di Hari Valentine, Sekalian Sosialisasi Pemilu 2024
Jazilul menambahkan, jika memakai proporsional tertutup maka akan merugikan para calon legislatif (caleg). Sebab, kompetensi caleg menjadi tidak penting lantaran konstituen hanya memilih partai bukan sosok kandidat.
“Sebab para calon ini yang sudah dites ini akhirnya kembali ke nomor urut. Jadi kompetensi dan lain-lain tidak penting ketika nomor urut itu dilakukan atau dengan sistem tertutup,” pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
