Begini Respons BMKG soal Peneliti Belanda yang Prediksi Gempa Besar di Indonesia

- Selasa, 7 Maret 2023 | 18:13 WIB
Ilustrasi Gempa (FREEPIK)
Ilustrasi Gempa (FREEPIK)

Frank Hoogerbeets, profesor asal Belanda yang ramalannya terbukti soal gempa Turki membuat kehebohan dengan prediksi terbarunya. Ia memperkirakan wilayah Indonesia, khususnya Sulawesi, Halmahera dan Laut Banda akan mengalami gempa besar pada awal Maret 2023.

BMKG pun merespons prediksi gempa besar di wilayah Halmahera dan Laut Banda. Dalam sebuah artikel BMKG melalui Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar Marniati dan Stasiun Geofisika Kelas IV Kendar, Imanuela Indah Pertiwi menuliskan sebuah artikel.

Menurut mereka, BMKG sebagai institusi pemerintah selalu memonitoring kejadian gempa bumi di Indonesia selalu menginfokan kepada masyarakat bahwa gempa bumi tektonik  tidak  dapat  diprediksi  waktu  kejadiannya, baik hari, tanggal,  jam, menit, hingga detiknya.

"Hal yang sangat perlu diketahui bahwa wilayah Indonesia tidak dapat terhindar dari kejadian-kejadian  gempabumi.  Letak  wilayah  Indonesia  yang  berada  dan  diapit  oleh  tiga hingga empat lempeng utama dunia inilah yang menyebabkan kejadian-kejadian gempabumi di Indonesia," beber mereka sebagaimana dilihat dari situs resmi BMKG, Selasa (7/3/2023).

Baca Juga: Profesor yang Ramalkan Gempa Turki Prediksi Indonesia Bakal Gempa Besar

Dijelaskannya lempang-lempeng tersebut terus bergerak setiap detiknya, akibat dari panas di dalam  inti  bumi  yang menggerakkan partikel-partikel penyusun lempeng. Ketika  lempeng-lempeng tersebut sudah tidak dapat menahan aliran partikel panas dari inti bumi, maka akan bergerak dengan mengeluarkan energi yang sangat besar. 

"Pergerakan   inilah   yang menimbulkan getaran gempabumi yang dirasakan oleh masyarakat," katanya.

BMKG berucap hasil  penelitian  beberapa  peneliti  terhadap  keberadaan  sesar/patahan di  Sulawesi, Halmahera, dan Laut Banda telah disebutkan dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 oleh PUSGEN  (Pusat  Studi Gempa Nasional).

Bahkan potensi magnitudo maksimum gempa bumi yang dihasilkan oleh sesar-sesar tersebut telah diteliti dan dirangkum dalam buku PUSGEN. Setidaknya ada 264 segmen sesar darat dan laut, serta 13 segmen subduksi pada batas pertemuan lempeng, yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Profesor yang Ramalkan Gempa Turki Prediksi Indonesia Bakal Gempa Besar

Proses tektonik yang terjadi di wilayah Sulawesi bukan hanya pada pertemuan lempeng di  pesisir  utaran. Tenaga endogen  yang sangat kuat dari dalam bumi mengakibatkan banyaknya segmen sesar/patahan di daratan Sulawesi. Keberadaan sesar/patahan ini juga tidak dapat dihindari, sehingga potensi untuk terjadinya gempabumi di wilayah Sulawesi tetap ada.

Posisi Indonesia berada di lempeng utama

Mengetahui  kondisi wilayah Indonesia yang berada pada batas pertemuan antar lempeng utama dunia, serta keberadaan sesar yang sangat banyak baik di darat dan di laut, memerlukan kesiapsiagaan yang sangat ekstra.

Masing-masing  individu perlu memahami langkah mitigasi dan evakuasi mandiri ketika merasakan guncangan gempa bumi.

Langkah-langkah persiapan sebagai bentuk antisipasi sebelum merasakan guncangan gempa bumi juga perlu diperhatikan

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X