Wabah Corona Buat Setengah Miliar Orang Jatuh dalam Jurang Kemiskinan

- Sabtu, 18 April 2020 | 15:48 WIB
Ilustrasi tunawisma. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Ilustrasi tunawisma. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Imbas virus corona membuat rantai perekonomian dunia terguncang. Kondisi ini dapat membuat sekitar setengah miliar orang jatuh dalam jurang kemiskinan.

Dilansir dari Reuters, prediksi itu dilakukan berdasarkan hasil riset dari Oxfam, organisasi nirlaba asal Inggris yang berfokus pada pembangunan penanggulangan bencana dan advokasi.

Dalam riset tersebut, ada sejumlah skenario dengan mempertimbangkan berbagai garis kemiskinan ekstrim berdasarkan data Bank Dunia.

-
Warga menerima bantuan di tengah pandemi corona. (REUTERS/Ricardo Moraes)

Riset tersebut mendefinisikan biaya hidup per harinya sebesar US$ 1,90. Angka ini akan membuat garis kemiskinan yang lebih tinggi dengan penghasilan kurang dari US$ 5,50 per hari.

Dalam sebuah skenario yang serius, jika pendapatan kontraksi sebesar 20%, maka jumlah orang yang jatuh miskin akan meningkat dari 434 juta orang menjadi 1,2 miliar orang di seluruh dunia.

Sedangkan jumlah orang yang hidup di bawah ambang batas US$ 5,50 per hari naik 548 juta orang menjadi hampir 4 miliar orang.

"Krisis ekonomi yang berlangsung dengan cepat lebih krisis keuangan 2008," hasil riset tersebut.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah mengumumkan adanya potensi, jika jumlah orang miskin akan bertambah sekitar 1,1 juta orang hingga 3,78 juta orang. Angka ini berdasarkan skenario yang dibuat oleh pemerintah akibat virus corona.

-
Ilustrasi para pencari kerja saat memadati Job Fair di gedung dinas tersebut Jalan Soekarno Hatta 532 Kota Bandung. (ANTARA/Ajat Sudrajat)

Dalam skenario terberat, pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya tumbuh sekitar 2,35%. Sedangkan dalam skenario yang sangat berat, pertumbnuhan ekonomi negatif sebesar 0,4% di tahun 2020.

Sementara itu, Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, kenaikan jumlah orang miskin disebabkan bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.

Dalam riset tersebut, CORE Indonesia memprediksikan adanya penambahan jumlah pengangguran dari 4,25 juta orang sampai 9,35 juta orang. Penambahan tersebut akan terjadi di kuartal II tahun 2020.

-
Ilustrasi sejumlah pencari kerja mendatangi job fair yang diselenggarakan di Palembang Trade Center Palembang, Sumsel. (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Sedangkan dalam skenario ringan, ada penambahan sebanya 4,25 juta orang pengangguran di mana 3,4 juta orang berada di Pulau Jawa.

Dalam skenario sedang, ada sebanyak 6,68 juta orang yang menganggur, di mana 5,06 juta-nya terjadi di Pulau Jawa. Dalam skenario berat, ada sebanyak 9,25 juta orang yang menganggur di mana 6,94 juta orangnya berada di Pulau Jawa.

"Lonjakan pengangguran ini akan mendorong peningkatan angka kemiskinan. Mereka yang tadinya masuk kelompok hampir miskin, mendekati miskin, sangat besar kemungkinannya jatuh ke kelompok miskin. Sementara yang sudah miskin akan menjadi sangat miskin," ungkap Piter.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X