Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menjamin ketersediaan pasokan beras di Indonesia dalam menghadapi pandemi global virus corona (Covid-19). Bulog juga memastikan ketersediaan pangan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengungkapkan, posisi stok beras nasional tersedia sebanyak 1.441.936 ton per 9 April 2020.
"Jumlah itu terdiri atas stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 1,39 juta ton dan stok beras komersial 53.000 ton," ujar Budi Waseso dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR-RI, Kamis (9/4/2020).
Sementara itu, posisi stok gula yang berada di Perum Bulog dilaporkan mencapai 5.068,53 ton. Bulog akan terus melakukan pengadaan guna mencukupi kebutuhan gula.
"Stok daging kerbau 113,21 ton, minyak goreng 781,15 kilo liter, tepung terigu 615 ton. Semuanya aman," jelas Budi Waseso.
Untuk stok pangan, perusahaan pelat merah ini sudah menyiapkan skenario sebagai persiapan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2020. Pasalnya, situasi Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun sebelumnya karena adanya kemungkinan adanya lockdown mengatasi penyebaran pandemi Covid-19.
"Oleh karena itu upaya pemenuhan stok yang dilakukan perum bulog untuk skenario jika terjadi lockdown adalah dengan memprioritaskan pengadaan dalam negeri, mengingat puncak panen pertengahan April ini," terang Budi Waseso.
Meski demikian, ada catatan tersendiri jika nanti terjadi lockdown. Hal itu, kata Budi Waseso, bisa menyebabkan pembatasan penyerapan dan distribusi yang terhambat untuk pasokan ke wilayah-wilayah di luar wilayah sentra porduksi.
Adapun jika tidak terjadi lockdown, penyerapan dalam negeri juga diusulkan agar mekanisme sentralisasi pangan dapat dilakukan melalui Perum Bulog sebagai operator.
"Dengan mekanisme ini, pemerataan stok antar wilayah dapat dilakukan Perum Bulog yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumsi di masing-masinh wilayah," pungkasnya.