Kebakaran di Kilang Pertamina Diprediksi Bengkakkan Biaya Impor BBM

- Minggu, 14 November 2021 | 13:48 WIB
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.
Kepulan asap terlihat dari tangki 36 T 102 yang terbakar di Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (14/11/2021). ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.

Insiden kebakaran yang terjadi di kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, diyakini akan berdampak pada impor bahan bakar minyak (BBM) nasional. Pengamat ekonomi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, mengatakan insiden ini akan memperbesar biaya impor BBM.

"Sudah pasti kebakaran akan memperbesar biaya impor BBM," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Minggu (14/11/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak Indonesia tercatat sebanyak 10,57 juta barel sepanjang Januari hingga Juli 2021. Jumlah itu meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,33 juta barel.

Impor minyak di paruh pertama tahun ini telah mencapai US$6,18 miliar, atau meningkat 48 persen dari tahun sebelumnya yang hanya senilai US$4,18 miliar. Kenaikan nilai impor itu terjadi akibat lonjakan harga minyak dunia.

Selain berdampak terhadap kran impor BBM, lanjut Fahmy, insiden kebakaran tangki minyak di area kilang yang telah terjadi tiga kali tahun ini, juga bisa memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021.

Karena itu, Fahmy mengingatkan, Pertamina harus memiliki komitmen tinggi dengan tidak mengabaikan keamanan seluruh aset penting, terutama kilang dan tangki minyak. Sistem keamanan berlapis sesuai dengan standar internasional harus diterapkan untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang.

"Sistem pengamanan tersebut harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM dan lembaga independen," kata Fahmy menjelaskan.

Insiden kebakaran di area Kilang Cilacap terjadi pukul 19.10 WIB, Sabtu (13/11/2021). Si jago merah melalap tangki 36 T-102, yang berisi  31.000 kiloliter Pertalite.

Ketika terjadi kebakaran, Pertamina langsung melakukan alih tangki komponen produk Pertalite yang tidak terbakar di tangki 36 T-101 ke Terminal BBM Lomanis.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan insiden kebakaran tangki tidak berpengaruh terhadap produksi bahan bakar minyak di kilang tersebut.

"Dipastikan dengan terbakarnya satu tangki dari 228 tangki yang ada di Cilacap, kilang tetap beroperasi. Jadi tidak ada shutdown, sehingga tidak berpengaruh terhadap produksi," ujar Nicke

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X