Demokrat Sebut Baliho AHY untuk Lawan Moeldoko Bukan untuk Pilpres 2024

- Jumat, 6 Agustus 2021 | 11:03 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Instagram/@herzakymahendra)
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (Instagram/@herzakymahendra)

Partai Demokrat menanggapi kritikan yang dilontarkan oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha perihal pemasangan baliho Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Partai Demokrat menilai kritikan Abdillah salah alamat.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi setiap masukan termasuk dari Abdillah Toha.

Namun menurut Herzaky, kritikan Abdillah Toha mengenai pemasangan baliho AHY tak ada kaitan perihal Pemilu 2024. Pemasangan baliho AHY justru ditujukan untuk melawan Moeldoko.

Baca Juga: Tebar Baliho di Masa Pandemi, Pendiri PAN Sindir Puan hingga AHY: Tidak Malu?

"Hanya saja, untuk kali ini, kritik Bapak Abdillah Thoha salah alamat kalau ditujukan ke ketum kami, Mas AHY. Pertama, Ketum AHY tidak ada pasang-pasang baliho sejak lama. Kedua, baliho yang masih ada saat ini bukan karena pilpres, tapi karena melawan begal politik KSP-nya Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu Moeldoko cs, yang mengaku-aku Ketum Partai Demokrat secara ilegal," kata Herzaky dalam keterangannya kepada Indozone, Jumat (6/8/2021).

Ditegaskan Herzaky, baliho yang terpampang gambar AHY adalah inisiatif para kader partai berlogo Mercy ini untuk melawan gerombolan dari gerakan kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko pada beberapa waktu lalu.

"Baliho itu dibuat oleh kader-kader yang meminta desain ke Pusat, sebagai bentuk perlawanan mereka ke Moeldoko cs. Kalau kami mempertahankan kedaulatan dan kehormatan kami dari pelaku begal politik Moeldoko cs, apakah tidak boleh?" tanyanya.

Maka dari itu menurut Herzaky alangkah baiknya Abdillah Toha memberikan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar menegur bawahannya yang mencoba merebut paksa Partai Demokrat di saat pandemi Covid-19.

"Lebih baik Pak Abdillah Thoha memberikan saran kepada Bapak Presiden tercinta untuk menegur bawahannya yang mencoba merebut paksa Partai Demokrat di kala pandemi, di saat kader-kader kami di seluruh Indonesia sedang fokus membantu korban bencana dan korban pandemi," bebernya.

"Jadi, konsentrasi kader kami membantu rakyat, mesti terganggu beberapa bulan akibat gangguan begal politik KSP Moeldoko cs. Mungkin kritik itu lebih substansial dan bermanfaat. Bukan jadi kritik unfaedah," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha turut menyoroti fenomena baliho sejumlah tokoh partai politik (Parpol) yang mulai terpampang di sejumlah jalan wilayah Indonesia.

Adapun sejumlah baliho tokoh parpol yang dimaksud oleh Abdillah Toha mulai dari Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Halo Puan, Erlangga (Airlangga), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," kata Abdillah di akun twitter pribadinya yakni @AT_AbdillahToha, Jumat (6/8/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X