Kilang Arab Saudi Diserang, Kemenkeu Waspadai Naiknya Harga Minyak 

- Selasa, 17 September 2019 | 17:47 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Instagram/@smindrawati)

Dua kilang minyak utama Aramco di Arab Saudi diserang pesawat nirawak (drone) yang membawa bom pada Sabtu (14/9). Aksi tersebut membuat produksi minyak Arab Saudi hilang 5,7 juta barel minyak per hari. 

Gangguan itu dapat menyebabkan kenaikan tajam harga minyak mentah di seluruh dunia. Tercatat, harga minyak melonjak di perdagangan Asia pada Senin (16/9/2019), mencapai level tertinggi sejak Mei pada pembukaan.

Naiknya harga minyak itu terjadi menyusul kekhawatiran gangguan pasokan imbas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada Sabtu (14/9/2019).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan harga minyak dunia sebagai imbas serangan yang terjadi di Arab Saudi.

"Yang harus kami perhatikan mungkin lebih kepada dampak jangka menengah-panjang yaitu dinamika stabilitas keamanan dan politik di Timur Tengah," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa (17/9).

Arab Saudi merupakan negara eksportir minyak terbesar dunia dengan cadangan minyak yang melimpah sehingga dampak serangan yang memotong produksi itu juga diprediksi mempengaruhi pasokan dunia.

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent naik 7,06 dolar AS per barel dari penutupan New York menjadi 67,28 dolar AS per barel pada Jumat (13/9)  pukul 01.08 GMT (08.08 WIB). Sedangkan pada pembukaan, harga minyak melonjak 19 persen ke level tertinggi menjadi 71,95 dolar AS per barel.

-
(Reuters/Arabnews)

 

Sementara itu, harga patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melompat 5,76 dolar AS per barel menjadi  60,60 dolar AS per barel. Harga itu juga melonjak lebih dari 15 persen ke level tertinggi yakni 63,34 dolar AS per barel.

Indonesia saat ini, sangat tergantung pada impor. Setidaknya 110 ribu barel per hari pasokan minyak Indonesia tergantung luar negeri. Adanya serang bisa mengakibatkan harga naik sampai 15 persen.

Dalam Asumsi Makro 2019, harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada tahun 2019 diperkirakan sebesar USD70/barel. Lifting minyak pada tahun 2019 diperkirakan sebesar 775 ribu barel per hari (bph). Sedangkan lifting gas diperkirakan sebesar 1.250 ribu barel setara minyak per hari (bsmph).

Sedangkan untuk 2020, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dolar Amerika Serikat per barel dengan target lifting minyak dan gas bumi di tahun 2020 diasumsikan masing-masing sebesar 734 ribu barel dan 1,19 juta barel setara minyak per hari.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X