Pelarian buron kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, Djoko Tjandra melibatkan sejumlah oknum perwirs tinggi kepolisian.
Fakta tersebut membuat publik geger sekaligus tak habis pikir.
Sejumlah di antara pelaku yang disebut turut membantu Djoko kabur telah dicopot dari jabatannya.
Pada salah satu program stasiun televisi baru-baru ini, jusrnalis Najwa Shihab mengundang sejumlah narasumber untuk membahas topik seputar pelarian Djoko.
Satu di antara narasumber acara tersebut adalah Anita Kolopaking, kuasa hukum Djoko Tjandra.
Selang beberapa saat kemudian, pembahasan mulai sengit. Anita bahkan sempat memprotes pertanyaan Najwa yang dia anggap menyudutkan.
Awalnya, Najwa bertanya kepada Ketua Dewan Pembina PERADI Jakarta Timur, Otto Hasibuan.
"Ada advokat yang tadi saya wawancara, Ibu Anita Kolopaking, dan saya tadi bertanya hal-hal apakah misalnya Bu Anita membayar sehingga bisa membantu pengurusan kliennya dan sebagainya. Saya ingin tahu, sebagai advokat apakah itu praktik yang memang biasa diminta membantu klien untuk mengurus hal-hal yang mungkin saja, mungkin saja, berpotensi melanggar hukum?" tanya Najwa.
"Saya tidak dalam dalam posisi mempersoalkan tentang apa yang dilakukan Ibu Anita. Tapi secara umum saya ingin memberi penjelasan bahwa kita sebagai advokat bisa saja memberi bantuan hukum kepada siapa saja, tapi tentunya pasti kita menghindari hal-hal yang berbau melakukan pelanggar hukum," jawab Otto.
Setelah sesi pertanyaan Najwa kepada Otto selesai, raut Anita terlihat ketat. Setelah diberi kesempatan, Anita langsung melayangkan protes dengan pertanyaan Najwa kepada Otto.
Bagi Anita, pertanyaan tersebut memojokkan dirinya.
"Yang saya mau tanggapi adalah pertanyaan Mbak Najwa sendri, pertanyaannya itu memojokkan saya justru," kata Anita.
Otto yang masih memantau acara secara virtual, terlihat tersenyum mendengar protes yang dilayangkan rekan seprofesinya itu terhadap Najwa.
"Dikatakan saya melakukan perbuatan yang di luar koridor hukum. Tadi kita sudh berdebat tentang apa yang saya lakukan," sambung Anita.
