Diduga Siksa Saksi Kasus Pembunuhan hingga Bonyok, Enam Polisi Diperiksa

- Kamis, 9 Juli 2020 | 21:56 WIB
Sarpan dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.
Sarpan dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko angkat bicara soal dugaan penganiayaan oleh petugas kepolisian sektor Percut Sei Tuan terhadap seorang lelaki paruh baya bernama Sarpan (57).

Riko mengatakan, ada enam petugas yang kini sedang diperiksa terkait dugaan tindak  penganiayaan itu. Tidak hanya penyidik, kata Rico, pihaknya juga turut memeriksa Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Otniel Siahaan.

"Ada enam yang kita periksa. Itu untuk penyidiknya, kanit dan termasuk Kapolseknya sedang kita periksa. Kapolsek kita periksa," katanya Riko saat menggelar konferensi pers, Kamis (9/7/2020).

Riko mengatakan, pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap para pelanggar hukum. Termasuk oknum kepolisian.

"Tak ada masalah, kita proses. Saya sempat ketemu dan disampaikan pada saat selesai membuat laporan bahwa dia dianiaya oleh tersangka-tersangka lain yang ada di Polsek tersebut," kata Riko.

Beberapa hari lalu, seorang lelaki bernama Sarpan dipanggil dan diperiksa oleh petugas kepolisian di jajaran Polsek Percut Sei Tuan. Pemanggilan terhadap kuli bangunan tersebut terkait kasus pembunuhan seorang lelaki bernama Dodi Sumanto (40).

Dodi dibunuh di Jalan Sidumolyo Gg Gelatik Pasar IX, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percutseituan, pada 2 Juli 2020 lalu.

Saat itu, Sarpan bertatus sebagai saksi.

Setelah beberapa hari diperiksa, Sarpan akhirnya dibolehkan pulang. Namun, wajahnya sudah babak belur dan bonyok. Sembari menangis, ia mengaku dianiaya agar mengaku membunuh Dodi.

Menurut Sarpan, dirinya dipukul oknum polisi setiap menjawab pertanyaan tentang pelaku pembunuhan tersebut.

Sekujur tubuhnya mengalami memar akibat dihajar. Tak sampai di situ, Sarpan juga mengalami siksaan psikologis setelah matanya ditutup menggunakan lakban serta sempat dijebloskan ke sel tahanan.

Menurut Sarpan, dia dipaksa mengaku membunuh Dodi.

“Asal saya menjawab nama Anjas, langsung ditendang,” ujarnya.

Warga yang tidak terima dengan perlakuan yang dialami Sarpan kemudian bereaksi dan kemudian menyambangi Mapolsek Percut Sei Tuan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X