Biasa Dukung Kebijakan Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur Kritik Pilkada Serentak di Akhir Tahun

- Senin, 28 September 2020 | 13:01 WIB
Ustaz Yusuf Mansur bicara soal Pilkada. (Instagram)
Ustaz Yusuf Mansur bicara soal Pilkada. (Instagram)

Biasanya dukung kebijakan pemerintah Presiden Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur kini malah menerima masukan untuk mengkaji Pilkada Serentak di akhir tahun 2020 untuk ditunda.

Hanya saja kini Yusuf Mansur menerima pendapat di luar narasi kebijakan Pemerintah, terkait penyelenggaraan Pilkada di tengah Pandemi virus corona atau Covid-19.

"Benar kata orang, siapa itu corona, dia bisa menutup masjid, menghentikan salat jumat, bahkan meniadakan haji, tapi tidak mampu menunda pilkada," begitu postingan Yusuf Mansur meneruskan pesan dari temannya Helmy Faishal Zaini seorang mantan menteri seperti yang dikutip INDOZONE, Senin (28/9/2020).

Menurut Yusuf Mansur kritik dan masukan dengan gaya komunikasi yang baik dan santun masih bisa diterima, apalagi kalau masukan yang diberikan masih masuk akal sehat dan diterima dengan nalar. 

"Kritik2 begini, sindiran2 begini, komunikasi rakyat begini, masih asyik, hehehe. masih asyik banget. dan yg dikritisi juga ga usah panas, hehehe. sama2 banyak berdoa aja," tulis Yusuf Mansur.

Dia juga mengatakan, pemerintah harus waspada terhadap kebijakan yang menentukan hajat hidup orang banyak.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

kritik2 begini, sindiran2 begini, komunikasi rakyat begini, masih asyik, hehehe. masih asyik banget. dan yg dikritisi juga ga usah panas, hehehe. sama2 banyak berdoa aja. . . ati2 emang. . . udah banyak kepala daerah dan calon kepala daerah, serta keluarga2 kepala2 dan calon2 kepala2 daerah yg terkena covid, lalu wafat. di awal2 musim kampanye. slh 1 nya menimpa keluarga sahabat kami... 18 keluarganya kena covid saat mengantar pencalonan... dan 2 di antaranya dah wafat... . . tapi saya juga pernah dengar dari Denny JA, LSI... alasan rasional kenapa Pilkada ga bisa dihentikan... Logis. Jd ilmu. Lengkap. Cari aja di internet ya... . . yuk... kita doa banget2... . . mksh Yai @ahmadhelmyfaishalzaini yg dah ngirimin pict ini...

A post shared by Yusuf Mansur (@yusufmansurnew) on

Terlebih banyak kasus di beberapa daerah covid-19 sudah merenggut nyawa di awal-awal musim kampanye di mana banyak kerumunan orang sudah mulai terkonsentrasi.

Belum lagi saat penyelenggaraan pilkada serentak nanti di mana pemilik suara wajib datang ke kotak suara untuk mencoblos. Sudah tentu bakal menghimpun banyak orang dan ada kerumunan massa.

"Hati2 emang. Udah banyak kepala daerah dan calon kepala daerah, serta keluarga2 kepala2 dan calon2 kepala2 daerah yg terkena covid, lalu wafat. di awal2 musim kampanye," ujar Yusuf Mansur.

"Salah satunya menimpa keluarga sahabat kami, 18 keluarganya kena covid saat mengantar pencalonan dan 2 di antaranya sudah wafat," tambahnya.

Namun demikian, pemilik aplikasi pembayaran Paytren tersebut juga menerima pendapat di luar itu di mana penyelenggaraan Pilkada bisa tetap dijalankan dengan memperketat protokol kesehatan.

"Tapi saya juga pernah dengar dari Denny JA, LSI... alasan rasional kenapa Pilkada ga bisa dihentikan. Logis. Jd ilmu. Lengkap. Cari aja di internet ya. yuk. kita doa banget2," kata Yusuf Mansur.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X