Sebelumnya, sempat muncul petisi yang berisi desakan terhadap pemerintah untuk memberikan para tenaga medis alat perlindungan diri (APD).
Petisi tersebut menyusul 6 tenaga medis yang meninggal dunia saat membantu menangani virus corona. Terkait meninggalnya dokter tersebut, pihak IDI pun memberikan penjelasannya.
IDI baru-baru ini mengatakan bahwa tidak semua dokter yang meninggal tersebut terinfeksi virus corona. Salah satu dokter yang meninggal tersebut adalah dr. Toni Daniel Silitonga. Dia meninggal bukan karena terinfeksi virus corona, tapi karena serangan jantung.
Sementara itu, Sekjen IDI, Adib Khumaidi, menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab kematian para dokter tersebut yaitu karena kurangnya alat pelindung diri (APD).
Karena itu, IDI meminta agar pemerintah memberikan APD yang lebih banyak lagi untuk mencegah para dokter yang menangani corona terinfeksi. Sejauh ini, rumah sakit rujukan virus corona memang kekurangan APD.