Penjelasan IDI Soal Meninggalnya 6 Dokter Terkait Virus Corona

- Senin, 23 Maret 2020 | 14:12 WIB
Ilustrasi: petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Ilustrasi: petugas kesehatan memeriksa alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Sebelumnya, sempat muncul petisi yang berisi desakan terhadap pemerintah untuk memberikan para tenaga medis alat perlindungan diri (APD).

Petisi tersebut menyusul 6 tenaga medis yang meninggal dunia saat membantu menangani virus corona. Terkait meninggalnya dokter tersebut, pihak IDI pun memberikan penjelasannya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by PB Ikatan Dokter Indonesia (@ikatandokterindonesia) on

IDI baru-baru ini mengatakan bahwa tidak semua dokter yang meninggal tersebut terinfeksi virus corona. Salah satu dokter yang meninggal tersebut adalah dr. Toni Daniel Silitonga. Dia meninggal bukan karena terinfeksi virus corona, tapi karena serangan jantung.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by PB Ikatan Dokter Indonesia (@ikatandokterindonesia) on

Sementara itu, Sekjen IDI, Adib Khumaidi, menyebutkan bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab kematian para dokter tersebut yaitu karena kurangnya alat pelindung diri (APD).

Karena itu, IDI meminta agar pemerintah memberikan APD yang lebih banyak lagi untuk mencegah para dokter yang menangani corona terinfeksi. Sejauh ini, rumah sakit rujukan virus corona memang kekurangan APD.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X