Bagaimana Nanti Amannya Naik Transportasi Umum setelah Pandemi Berakhir?

- Kamis, 30 April 2020 | 13:21 WIB
Antrean calon penumpang MRT mengular hingga ke luar Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, pada masa pandemi virus corona. (INDOZONE/Arya Manggala)
Antrean calon penumpang MRT mengular hingga ke luar Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, pada masa pandemi virus corona. (INDOZONE/Arya Manggala)

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa di seluruh dunia, transportasi publik adalah hal penting bagi para pegawai agar bisa kembali bekerja dan menghidupkan kembali ekonomi yang hancur tidak terkecuali di Indonesia.

Namun mekanisme untuk bepergian keluar rumah mulai dari naik kereta api dan bus ke kapal feri sampai naik sepeda, harus dipikirkan ulang pada masa pandemi virus corona (Covid-19).

Di Eropa khususnya, sistem transportasi massal menjadi fokus baru pemerintah yang sedang berupaya mengembalikan negara mereka ke situasi normal, sementara melakukan langkah-langkah dalam menanggapi pandemi yang telah menelan jumlah korban jiwa lebih dari 120.000 orang di seluruh benua Eropa.

Melansir dari VOA, di ibu kota negara-negara yang paling parah dilanda Covid-19 seperti Italia, Spanyol, Perancis, dan Inggris, berdesak-desakan dengan sesama penumpang adalah bagian dari rutinitas pagi saat berangkat bekerja sebelum pandemi virus corona.

Namun, rutinitas seperti itu harus berubah sekarang, sementara pihak berwenang berupaya untuk mengatasi permasalahan ekonomi tanpa mengorbankan kemajuan yang sudah diperoleh dengan susah payah dalam mencegah perebakan Covid-19 melalui penerapan kebijakan menjaga jarak aman (social distancing).

Di Indonesia sendiri, transportasi umum sudah dibatasi jam operasionalnya semenjak pandemi ini. Bahkan saat ini sudah ada yang diberhentikan sementara. Pemerintah saat ini tetap pada arahan awal, jika masyarakat terpaksa harus keluar rumah, agar tetap menjaga jarak aman khususnya di angkutan atau transportasi umum.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X