Baru-baru ini, seorang driver bernama Fadhli Sahar membagikan kisahnya saat membawa tiga penumpang berkebangsaan Bangladesh. Sebelumnya, beberapa orang menyarankan untuk tidak mengantar ketiga orang tersebut, karena bau badan yang akan mengganggu.
Namun, Sahar tetap akan mengantarkannya. Di Malaysia sendiri, imigran yang berasal dari Bangladesh sering mendapatkan stigma negatif soal bau badan. Saat itu, Sahar mendapatkan orderan dengan harga yang lumayan mahal, yaitu Rp 130 ribu.
“Tarif yang akan dibayarkan cukup tinggi, sekitar 40 ringgit jika saya tidak salah. Saya menerima pekerjaan itu. Dan ketika saya sampai di lokasi penjemputan saya melihat tiga orang Bangladesh yang sedang menunggu. Berdasarkan seragam yang mereka pakai, saya menebak mereka adalah penjaga keamanan,” ujar Sahar di akun Facebooknya.
Selama perjalanan, Sahar sempat menahan nafas secara refleks. Ia kemudian juga mengakalinya dengan mengubah setelan AC dan menurunkan jendela mobil supaya udara segar bisa masuk. Ia yang biasanya berbincang saat ada customer mendadak diam.
Dua dari penumpangnya sedang tidur, sementara itu satunya lagi hanya diam dan menatap ke arah Sahar. Sahar terlihat gelisah dan bolak-balik menurunkan kaca jendelanya.
Tiba-tiba, pria Bangladesh itu berbicara dan mengatakan "Apakah kamu baik-baik saja, bos?". Sahar pun mengaku bahwa dirinya baik-baik saja. Pria tersebut kemudian bercerita bahwa sebelumnya ia telah ditolak 3 driver. Tak mau melukai perasaan penumpangnya, Sahar pun mengatakan "Terkadang, driver malas mengambil rute yang terlalu jauh."
Setelah sampai tujuan, pria Bangladesh tersebut memberinya Rp 350 ribu. Ketika Sahar hendak mengembalikannya, pria tersebut justru menolak. "Ambil saja. Anda sudah mau mengantarkan kami. Hari ini bukan satu-satunya hari dimana kami ditolak berkali-kali. Sebagian besar hari juga seperti ini. Maka ambilah,” ujar pria tersebut.
