Nani Aprilia Nurjaman si pengirim sate beracun salah sasaran mengaku menyesali perbuatannya. Apalagi, aksinya tersebut telah menewaskan seorang bocah 10 tahun yang bernama Naba Faiz Prasetya. Sikap penyesalan Nani diungkapkan oleh Kombes Pol Burkan Rudy Satria.
"Iya adalah omongan sepintas seperti itu (menyesal), cukup goyah ketika terjadi viral di media (Naba tewas)," kata Burkan di Polres Bantul, Senin (3/5/2021).
Burkan kemudian mengungkapkan bahwa Nani masih terlihat gelisah sehingga belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Polisi juga masih kesulitan menginterogasi Nani yang introvert.
"(tersangka) introvert banget. Tidak semudah yang anda bayangkan. Jadi awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup," kata Burkan.
Burkan kemudian menjelaskan bahwa sebenarnya peristiwa tersebut sudah direncanakan sejak beberapa minggu sebelumnya. Saat hendak melancarkan aksinya, Nani mulai mengganti motornya dan memakai hijab sehari-harinya.
"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," ungkap Burkan.
Seperti yang diketahui sebelumnya, polisi telah menangkap Nani Apriliani Nurjaman yang telah mengirimkan sate lewat Bandiman, seorang driver ojek online (ojol) ke seseorang bernama Tomi yang ternyata seorang polisi.
Namun karena istri Tomi menolak menerima takjil tersebut, sang sopir membawa pulang satenya dan dimakan bersama keluarga. Ternyata sang anak tewas akibat memakan sate yang sudah dimasukkan kalium sianida tersebut.
Saat ditangkap, tersangka menyebutkan alasan memasukkan racun untuk Tomi tersebut lantaran ia sakit hati karena ditinggal nikah oleh sang polisi yang dulu sempat berhubungan.
