Pria 26 Tahun Ini Meninggal Usai Disuntik Vaksin Pfizer Dosis Pertama di Selandia Baru

- Senin, 20 Desember 2021 | 17:19 WIB
Rory Nairn (26 tahun) meninggal dunia usai disuntik vaksin COVID-19 jenis Pfizer. (Foto: Ashleigh Wilson)
Rory Nairn (26 tahun) meninggal dunia usai disuntik vaksin COVID-19 jenis Pfizer. (Foto: Ashleigh Wilson)

Seorang pria berusia 26 tahun di Selandia Baru dilaporkan meninggal dunia pada bulan November lalu usai menerima vaksin COVID-19 dosis pertama.

Menurut otoritas Selandia Baru, jenis vaksin yang disuntikkan ke lengan pria bernama Rory Nairn tersebut adalah Pfizer. Nairn mengalami miokarditis, yakni peradangan otot jantung yang langka, tak lama setelah disuntik vaksin.

Kematian itu merupakan kasus yang kedua di Selandia baru di mana orang meninggal setelah divaksin. Kasus ini dikaitkan dengan adanya efek samping langka pascavaksinasi.

"Dengan informasi yang ada saat ini, dewan mempertimbangkan bahwa pada individu ini miokarditis kemungkinan disebabkan oleh vaksinasi," ujar Dewan Pengawas Keamanan Independen Vaksin COVID-19, seperti disiarkan Reuters.

Tidak Mengikuti Anjuran

Masih menurut pihak otoritas Selandia Baru, pria itu diduga tidak mengindahkan anjuran dari perawat atas gejala yang dialaminya setelah divaksin.

Pihak Pfizer sendiri sudah mengetahui kabar tersebut. Melalui juru bicaranya, mereka memantau semua laporan kejadian buruk pascavaksinasi dan masih meyakini bahwa deskripsi soal risiko dan manfaat vaksin buatan mereka masih positif.

Selain pria 26 tahun itu, sebelumnya juga ada dua orang lainnya, termasuk seorang anak berusia 13 tahun, meninggal dunia dengan kemungkinan miokarditis usai mengikuti vaksinasi.

Sebelumnya pada Agustus lalu, seorang perempuan meninggal dunia setelah menerima vaksin Pfizer dosis pertama.

Meskipun efek sampingnya langka, dewan keamanan vaksin menegaskan bahwa khasiat vaksin lebih besar ketimbang risikonya.

Adapun miokarditis merupakan peradangan pada otot jantung yang mampu membatasi kemampuan organ tersebut untuk memompa darah dan dapat mengubah ritme detak jantung.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X