Sebuah video mengiris hati viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan jeritan hati pedagang kaki lima saat ditertibkan oleh Tim Gabungan Kota Tangerang untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pedagang itu dihampiri oleh personel TNI, Polri, dan Satpol PP. Dia diminta untuk tidak berdagang di tengah pandemi virus corona. Namun, ibu bernama Yernis ini mengatakan bahwa dia terpaksa berdagang untuk mencari nafkah.
Dia dan suaminya harus menafkahi empat orang anak. Jika tidak berdagang, maka mereka tidak bisa membeli makanan untuk anak-anaknya. Yernis ingin menghormati peraturan pemerintah, namun situasi ekonomi juga tidak berpihak pada mereka.
"Kami butuh makan pak, anak kami masih kecil-kecil pak, diluar mati sama corona, di rumah kami mati kelaparan pak, kan sama-sama mati juga pak, apa nggak kasihan sama kami?" katanya dengan nada memelas.
Rintihan Pedagang Kecil:"Kalau ga jualan dirumah kami akan mati karena kelaparan, diluaran kami juga akan mati karena corona", itulah resiko kami pedagang kecil ini pak kalau kami tdk berjualan kami makan apa pak?? jadi solusinya bgm Pak @jokowi? ???? pic.twitter.com/zAZU2LT0Y9
— ????????JohnWick007???????? (@ArdinalRais) April 12, 2020
Yernis juga menyinggung kebijakan penangguhan kredit, yang ternyata tidak sesuai apa yang diharapkan. Dia mengatakan tidak ada penangguhan kredit. Kalaupun ada, maka dendanya tetap harus dibayar.
"Cicilan katanya boleh ditangguhkan, tapi tidak ada penangguhan pak. Boleh ditangguhkan tapi dendanya harus dibayar, kami bayar darimana pak? Kami dagang dari kaki lima," tegasnya.
Yernis meminta ada solusi konkret dari pemerintah dalam membantu warga kecil seperti dirinya kala pandemi virus corona sekarang ini. Mereka membutuhkan sembako untuk dimakan karena tidak bisa berdagang.
"Kami juga ngerti buat kita bersama, tapi kalau seperti ini kita sampai nggak makan gimana pak? Kalau ada solusi dari pemerintah tolong kami, bantu kami sembako buat makan pak," katanya dengan nada pilu.
Sementara itu, anggota polisi berjanji akan menyampaikan keluhan Ibu Yernis dan para pedagang kaki lima lainnya.
