Kepala BNPT Buka Suara soal Penangkapan Guru SD Terduga Teroris di Sumenep

- Minggu, 6 November 2022 | 18:06 WIB
Ilustrasi teroris. (FREEPIK/h9images)
Ilustrasi teroris. (FREEPIK/h9images)

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar angkat bicara soal penangkapan 3 orang terduga teroris oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Jumat (28/10/2022) lalu.

Satu dari 3 orang terduga teroris tersebut teridentifikasi sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah dasar (SD) di Sumenep.

Boy mengatakan, penangkalan seorang guru yang diduga teroris tersebut menunjukkan virus terorisme dan radikalisme bisa merasuk ke mana saja. Virus terorisme bisa masuk ke diri seseorang tanpa memandang status dan profesinya.

"Itulah, virus bisa mengena siapa saja ya, virus intoleransi, radikalisme tidak pernah lihat status sosial, tidak melihat profesi. Jadi, itu adalah bukti bahwa virus ini tidak mengenal status sosial. Guru bisa kena," kata Boy kepada wartawan di Gedung Sarinah,Jakarta, Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: BNPT Ungkap Ciri-ciri Penceramah Radikal, Pimpinan Komisi III DPR Anggap Tak Tepat

Oleh karena itu, kata Boy, diperlukan keterlibatan semua pihak untuk mengantisipasi masuknya virus intoleran, radikalisme dan terorisme. Sebab, lanjut dia, upaya pencegahan dan pemberantasan terorisme tidak bisa hanya dilimpahkan kepada pemerintah.

"Perlu kewaspadaan yang ekstra kita semuanya. Kembalilah kepada jati diri kepribadian bangsa Indonesia yang toleran menghormati kemajemukan, memiliki semangat persatuan, itu adalah identitas kita," tandas dia.

Boy menjelaskan, pihaknya tengah melakukan 4 hal untuk mencegah dan meminimalisir virus intoleran, terorisme dan radikalisme

Empat hal tersebut yakni transformasi wawasan kebangsaan yang berpatokan pada UUD 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI; revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan; moderasi ajaran-ajaran agama; dan penguatan budaya Nusantara.

Oleh karena itu, diungkapkan Boy, BNPT menggelar parade Budaya Nusantara sebagai upaya mencegah masuknya virus intoleran, terorisme dan radikalisme.

Baca Juga: 5 Ciri Penceramah Radikal, BNPT: Jangan Terjebak Pada Tampilan

"Sebagai pihak yang bergerak pada sektor pencegahan penyebaran pengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme, parade tersebut juga merupakan wujud upaya BNPT RI dalam membangun ketahanan bangsa Indonesia melalui penguatan aspek budaya. Dengan demikian, terbangun ketahanan bangsa Indonesia dari pengaruh intoleransi, radikalisme, dan terorisme," tandasnya.

Sebelumnya, Densus 88 Anti-teror Mabes Polri menangkap 3 terduga teroris di Kabupaten Sumenep pada 28 Oktober 2022 lalu. 

Salah satu pihak yang ditangkap merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD) negeri berinisial A. Sedangkan, 2 terduga lainnya adalah N, warga Kalianget, dan D, warga Desa Pangarangan, Sumenep.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X