Pedagang Diminta Tak Layani Pengunjung Pasar Jika Tidak Pakai Masker

- Rabu, 1 Juli 2020 | 18:17 WIB
Pedagang daging ayam menggunakan plastik pelindung wajah atau face shield saat berjualan di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Pedagang daging ayam menggunakan plastik pelindung wajah atau face shield saat berjualan di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Sebagai tempat yang kerap terjadi kerumunan, tak heran jika sejumlah pedagang dari pasar tradisional di DKI Jakarta dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Pasalnya, risiko penularan dan penyebaran virus ini tinggi di lokasi seperti ini.

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasruddin mengatakan, sejauh ini protokol kesehatan secara disiplin telah diterapkan kepada para pedagang dan juga pengunjung pasar tradisional.

"Prinsipnya sederhana, semua protap Covid-19 dijalankan. Perlu kesadaran bersama stakeholder secara disiplin dan konsisten," kata Arief di Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Arief menyatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan meminta kepada para pedagang agar bisa menjadi agen penyambung lidah yang turut menyampaikan informasi kepada para pengunjung.

"Ketika ada pembeli yang enggak pakai masker jangan dilayani. Itu untuk menjaga pedagang agar bisa aman dan sehat," ujarnya.

Pasar yang ditemukan pedagangnya terpapar Covid-19, kata dia, akan dilakukan penutupan sementara dan dilakukan sterilisasi. Perumda Pasar Jaya pun secara aktif telah melakukan test kepada para pedagang.

"(Test) terus akan dilakukan. Angka statistik terpapar Covid-19 dari angka 6.600 pedagang yang di-swab hanya 2% itu positif, negatifnya banyak Alhamdulillah. Semoga tidak mengalami kenaikan dramatis di pasar," tutupnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ada dua area atau tempat yang menjadi penularan utama Covid-19 di wilayah, yakni pasar dan transportasi publik, KRL.

"Aada dua area yang akan dilakukan peningkatan pengawasan dalam evaluasi selama satu bulan ini, ada dua area utama yang sering menjadi tempat utama penularan pertama adalah pasar," kata Anies dalam jumpa persnya di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Anies menuturkan, setidaknya ada 19 pasar yang sempat ditutup dalam periode satu bulan ini ke depan dan unsur TNI,  Polisi serta ASN akan diterjunkan untuk mengawasi secara ketat pasar-pasar di DKI Jakarta.

"Pasar yang dikelola oleh Pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya jumlahnya 153 pasar dan ada 150 pasar yang sifatnya berbasis komunitas yang bukan dikelola oleh institusi Pasar Jaya tapi beroperasi di kawasan masyarakat jadi total ada kira-kira 300-an pasar dan semua ini akan dilakukan pengawasan ketat," ujarnya.

"Jam operasinya akan dikembalikan normal ganjil genap di pasar akan ditiadakan tetapi jumlah orang masuk pasar akan dikendalikan," tambahnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X