3 Grup Musik Parodi Indonesia yang Tersohor, Rubah Lagu Musisi Lokal dan Internasional

- Kamis, 28 April 2022 | 05:23 WIB
P-Project. (Istimewa).
P-Project. (Istimewa).

Isu musik parodi belakangan ini sedang diperbincangkan. Banyak yang mempertanyakan apakah hal ini wajar atau tidak. 

Faktanya, parodi wajar dilakukan karena termasuk bentuk ekspresi, seperti yang dikutip dari situs hukum di Amerika, law.cornell.edu. Namun, dalam kasus mengkomersilkan karya parodi, tentunya perlu ada kerjasama dengan pemilik karya aslinya agar tidak ada pelanggaran hak cipta.

Nah, dalam musik Indonesia, ada beberapa musisi parodi yang cukup terkenal dan disukai masyarakat. Berikut ini adalah datanya.

1. P-Project

Project-P adalah sebuah project pertama Padhyangan ketika mendapatkan tawaran program di radio dan televisi, P Projet merupakan kependekan dari Padhyangan Parodi Jenaka. 

Beberapa personel tetap memperkuat sekaligus menjadi tulang punggung organisasi tersebut, seperti Iszur Muchtar dan Denny Chandra, yang mulai aktif di Padhyangan sejak tahun 1984, disusul Daan Aria, Joe P Project, dan Iang Darmawan, serta Wawan Hanura yang mulai aktif tahun 1986.

Gaya komedi mereka biasanya adalah parodi dari seni populer seperti film atau lagu terkenal, campuran antara Monty Python dan "Weird Al" Yankovic. Mereka sempat memperkenalkan "Nasib Anak Kost" parodi "That's The Way Love Goes" dari Janet Jackson atau "Antrilah di Loket" parodi dari "I can love you like that" dari Boyz II Men, dan lain-lain.

2. Padhayangan 6

Padhayangan 6 bisa disebut tandingan P-Project yang dibesutkan Padhayangan. Mereka terdiri dari Abe, Donner, Defri, Ari, Ribam dan Rudy adalah sosok ‘asing’ bagi masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa mengidentikkan Padhyangan dengan Denny Cs itu. 

Untungnya mereka menemukan lagu yang ‘pas’ untuk diparodikan dalam album Komedi Musikal ini. Lagu itu adalah "Tenda biru" yang saat itu melejit luar biasa lewat suara Desy Ratnasari. Dengan plesetan lirik yang mengena, serta visualisasi videoklip yang lumayan menghibur, lagu ini berhasil diterima pendengar musik. 

Secara konsep, album ini tidak beda dengan album Padhyangan Project yang lebih dulu meluncur. Yang membedakan adalah, lagu hits yang diparodikan di album ini hanya ada dua, yakni "Tenda Biru", dan "Neneng" yang parodi dari "Emen" milik Yossie Lucky. Selebihnya adalah lagu-lagu baru yang kocak dan menghibur.

3. TeamLo

Teamlo atau Team-lo singkatan dari Tim Humor Solo yang menggabungkan musik dan lawak. Personel dari band ini antara lain Wawan Bakwan (nama asli: Hermawan Yulianto, vokal), Pangsit Anjasmara (Abdul Basyid, vokal), Benjovi (Giarto, vokal), Bobby Messakh (Muh. Ardhi Wibowo, gitar), Dondot Kembung (Eri Tribudiarto, bass), dan Avis Sukaesih (Ibnu Sina, drum). 

Berawal dari pentas di panggung-panggung kecil seperti sunatan, 17-an, ulang tahun, dan lain-lain, mereka mulai tampil di televisi pada tahun 2000. Nama mereka semakin melambung pada tahun 2003 lewat acara Teamlo Show yang disiarkan di TPI. 

Sebagai kelompok musik, karya-karya Teamlo termasuk jenis parodi atau plesetan. Sebelumnya ada beberapa grup yang memopulerkan aliran ini seperti Warkop, Pancaran Sinar Petromaks (PSP), OM Pengantar Minum Racun, dan Project Pop. Keahlian mereka dalam memainkan instrumen musik juga banyak mendapat pujian, tidak jarang mereka mempertontonkan solo bass, drum, dan gitar.

Selain itu, kepiawaian mereka memainkan bermacam-macam jenis musik seperti dangdut, campursari, pop, rock, blues, sampai lagu daerah juga sudah diakui. Sebagai contoh, lagu 'Ada Apa dengan Cinta' dari Melly Goeslaw mereka plesetkan dengan menyisipkan lagu 'Child in Time'-nya Deep Purple dan 'Camelia'-nya Ebiet G. Ade, serta deklamasi di tengah lagu ala Obbie Messakh. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X