Konser Virtual Ramai Digelar, Bisakah Menggantikan Konser Konvesional?

- Senin, 25 Mei 2020 | 20:55 WIB
Ilustrasi konser virtual dari rumah ala Billie Eilish dan Finneas. (Youtube/BE Fans).
Ilustrasi konser virtual dari rumah ala Billie Eilish dan Finneas. (Youtube/BE Fans).

Sejatinya, konser itu adalah bertemunya musisi idola dengan para penggemarnya di satu lokasi yang kondusif. Setelah sebelumnya hanya hanya bisa mendengarkan lagu di berbagai media, di konser itu mereka bisa melihat langsung idolanya bersama para penikmat lainnya yang memiliki satu rasa.

Namun saat ini konser seperti itu tidak mungkin bisa dilakukan lagi, setidaknya dalam waktu dekat. Tentunya semua itu disebutkan dengan wabah virus corona yang melanda dan adanya kebijakan untuk menjauhi perkumpulan massa besar agar virus tersebut tak menyebar. Sehingga konser musik sepanjang tahun ini pun dibatalkan.

Oleh karena itu, banyak pekerja seni mencari alternatif lain agar konser tetap bisa dilaksanakan mesti tak harus berkumpul bersama. Salah satunya dengan menggelar konser virtual yang kini semakin marak dilakukan oleh para musisi.

Namun apakah konser virtual ini bisa setara atau menggantikan dengan konser konvesional?

Menurut Communication Director Synchronize Festival Aldila Karina, konser virtual memang sangat menjajikan di tengah pandemi saat ini. Namun tentu tak bisa disetarakan dengan konser konvesional yang menawarkan sesuatu hal lain yang tidak bisa didapatkan melalui konser virtual.

"Ada beberapa pertimbangan dari konser virtual. Yang pertama, jaringan internet di Indonesia tidak memungkinkan. Karena di saya bagus, belum tentu di tempat lain bagus. Indonesia memiliki keterbatasan atas jaringan internet," ucap Aldila kepada Indozone beberapa waktu lalu.

Salah satu hal terbesar yang paling membedakan adalah experience di dapatkan. Dalam konser virtual itu kita mendapatkan efuria, aksi ajaib para penonton lain, nyanyi bersama sehingga hanyut dalam suasana, serta komunikasi langsung antara penonton dengan musisi lainnya. Hal itulah yang tidak akan bisa dirasakan di konser virtual.

"Kalau kita menggelar konser online (virtual), spirit atau experience itu pasti nggak dapet. Konser biasanya kan menawarkan experience. Nah, konser virtual nggak dapat mas experience itu," tambahnya.

Konser virtual sendiri memang hanya sebagai plester untuk menambal ketidakmungkinan menyelenggarakan acara yang mengundang perkumpulan massa besar-besaran itu. Untuk sementara ini, konser musik virtual masih disebut sebagai alternatif lain sampai pandemi virus corona nantinya akan reda. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X