Kuasa hukum belasan korban penipuan jasa titip (jastip) tiket Coldplay, mengungkapkan cara kerja atau modus pembelian tiket konser.
Korban menduga pelaku bekerjasama dengan orang dalam dari pihak penjual tiket resmi.
Baca juga: Bareskrim Panggil Penjual Tiket Coldplay Resmi Buntut Kasus Penipuan Jastip
"Modus penipuan, jadi kita juga menduga ya, mencurigai ini ada oknum yang bermain juga dibeberapa promotor tiket," kata pengacara korban, Zainul Arifin kepada wartawan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Kecurigaan para korban lantaran proses war tiket yang mencurigakaan. Sebab, sesaat setelah war dimulai, website langsung ditutup.
"Karena kenapa? tidak berselang beberapa detik, war itu dibuka, itu langsung close. Maka dari itu kita mencurigai barang kali ada oknum yang didalam itu bermain," beber Zainul.
Baca juga: 14 Korban Penipuan Jastip Tiket Coldplay Lapor ke Polisi, Rugi Puluhan Juta!
Kemudian, Zainul mengungkap jika sindikat ini kemudian bekerja mengalihkan tiket ke pihak-pihak lain. Hal ini lah yang membuat masyarakat mencari opsi lain demi bisa membeli tiket konser itu.
"Kemudian dilimpahkan kepada agen-agen sehingga angen-agen memblokir semua sehingga masyarakat kesulitan untuk mengakses tiket sehingga masyarakat mencari jalan lain dengan cara mengakses media sosial," kata Zainul.
Lebih jauh, Zainul menyebut para korban kemudian diarahkan masuk ke grup WhatsApp yang padahal isinya para sindikat ini. Dari situ lah tindakan penipuan terjadi.
"Setelah mereka mengakses media sosial, ternyata ada percakapan segala macem kemudian ditindakan ke WhatsApp grup. Disitulah ada transaksi yang satu sama lain, memprovokasi, saling mendukung padahal mereka adalah bagian dari sindikat," kata Zainul.
"Maka dari itu, pola-pola seperti ini memang harus di telusuri oleh Bareskrim Mabes Polri supaya peristiwa hukum ini bisa terang benderang," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
