Sukses dengan album pertamanya, 'Head in the Clouds' pada tahun lalu, 88rising dengan bangga mengumumkan 'Head In The Clouds II'. Salah satu artis andalan mereka, Joji didaulat sebagai produser eksekutif untuk album ini.
'Indigo' dari NIKI ditunjuk sebagai single pertama. Sebuah lagu tentang women empowerment dengan tuturan lirik provokatif yang dibawakan NIKI dengan performa vokal terbaiknya..
Lagu ini diproduseri oleh Rogét Chahayed (Travis Scott, DRAM, Khalid, Calvin Harris, Miguel, Halsey, Kendrick Lamar dan masih banyak lagi) dan juga menggandeng Wes Singerman & Taylor Dexter.
Bersamaan dengan dirilisnya 'Indigo', ada Daniel Cloud Campos (Zedd, Paramore, Panic! At the Disco) yang menyutradarai klip ini. Pada video klip 'Indigo', NIKI berperan sebagai femme fatale yang mengundang pria-pria yang mengincarnya ke dalam rumah.
Jika kamu memperhatikan dan mengikuti budaya pop, kamu pasti sudah tahu tentang 88rising. Perusahaan media massa Amerika bentukan Sean Miyashiro yang memiliki misi “berdedikasi untuk mempopulerkan budaya Asia ke penjuru dunia” ini berada di posisi terdepan yang telah membawa kultur Asia memasuki dimensi baru.
Menolak untuk terkurung di satu jenis kerangka, 88rising telah mengeksekusi ide-idenya dengan baik, serta senantiasa membuat gebrakan baru. Paling dikenal sebagai tim di balik sensasi-sensasi yang cepat viral di internet, mencakup Joji, Rich Brian, Higher Brothers dan Keith Ape.
88rising terus berkembang pesat, hingga kini membuat tur dunia yang terjual habis, menjalankan beragam festival, dan bekerja sama dengan bintang-bintang terbesar besar masa kini.
“88rising dapat dibedakan dengan tone yang idealis dan apresiasinya terhadap trend hip-hop anak muda dan internet,” tulis The New Yorker.
Lebih jauh lagi, dengan kurun waktu tiga tahun, 88rising telah menjadi sebuah otoritas dalam menciptakan perpaduan antar kultur Asia dan pop Amerika. Pengaruh 88rising di dunia dibuktikan dengan lebih dari 3.3 juta subscribers dan 1 milyar penonton di kanal YouTube mereka.
88rising bertekad untuk terus menciptakan perubahan, tak hanya untuk kulturnya, namun juga untuk komunitas internasional Asia.
