Penelitian Terbaru Ratusan Musisi Tak Mampu Beli Peralatan Musik, Krisis Biaya Kerja?

- Kamis, 17 November 2022 | 17:43 WIB
Ilustrasi dua penyanyi yang sedang tampil di panggung. (Unsplash/Karsten Winegeart)
Ilustrasi dua penyanyi yang sedang tampil di panggung. (Unsplash/Karsten Winegeart)

Fakta yang cukup mengejutkan telah terungkap lewat sebuah penelitian terbaru, dilakukan oleh badan amal Help Musicians. Penelitian itu menemukan bahwa 91% musisi tidak lagi mampu untuk membeli peralatan musik yang disebut sebagai krisis biaya kerja.

Penelitian itu menggambarkan tentang masa kelam kehidupan musisi pada tahun 2022 di tengah melonjaknya biaya energi dan bahan bakar, inflasi dua digit, hingga sektor musik yang mengalami efek tambahan, termasuk biaya tur ke luar negeri yang meningkat.

Hampir semua musisi lewat penelitian itu khawatir tentang mendapatkan penghasilan yang cukup dalam enam bulan ke depan, dengan setengah responden sangat khawatir situasi keuangan mereka akan memaksa mereka untuk meninggalkan industri musik.

-
Ilustrasi band yang sedang manggung. (Unsplash/Gama. Films)

Baca juga: M Bloc Entertainment Perkenalkan Platform Evoria untuk Inkubasi Musisi Baru

Dikutip NME, Kamis (17/11/2022), setidaknya dari 90% dari 500 musisi yang disurvei khawatir tentang kemampuan membeli makanan, sementara 84% khawatir tentang kemampuan mereka membayar hipotek atau sewa.

Krisis biaya hidup tampaknya memiliki dampak yang lebih besar pada musisi daripada Covid-19, dengan 60% mengatakan mereka berpenghasilan lebih rendah dari tahun lalu, dan 8 dari 10 mengatakan mereka berpenghasilan lebih rendah daripada sebelum pandemi.

-
Ilustrasi musisi yang perform di jalanan. (Unsplash/Egor Myznik)

Tidak hanya itu saja, ditemukan juga bahwa krisis ini berdampak luas pada kesehatan mental musisi, dengan 88% mengakui bahwa kesehatan mental yang buruk berdampak negatif pada karier mereka.

“Sulit membayangkan titik apapun sejak Perang Dunia Kedua ketika menjadi musisi profesional menjadi lebih sulit, sederhananya, lingkungan saat ini brutal,” kata James Ainscough, Kepala Eksekutif Help Musicians.

“Pandemi memiliki dampak bencana, dengan sebagian besar tidak dapat tampil. Setelah itu, tempat telah dipesan untuk berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelumnya karena pertunjukan yang diatur ulang," sambungnya.

Baca juga: Weezer Bakalan Cover Lagu 'Anak Sekolah' dari Chrisye, Musisi Legendaris Indonesia

-
Ilustrasi para musisi. (Unsplash/Alberto Bigoni)

Pihaknya juga menyebutkan bahwa sumber daya yang terbatas membuat musisi bertahan dengan penuh tantangan selama berbulan-bulan. Dibutuhkan banyak fisik dan mental untuk mempertahankan karir mereka di industri musik.

Di sisi lain, Help Musicians telah mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan langkah-langkah dukungan senilai £8 juta (Rp149 miliar) untuk membantu musisi yang sedang berjuang, termasuk perluasan ketentuan pengelolaan utang dan saran krisis keuangan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X