Dita Karang 'Secret Number' Belajar Bahasa Korea Lewat Drakor

- Senin, 25 Mei 2020 | 11:50 WIB
Dita Karang (Instagram/@ditakarang)
Dita Karang (Instagram/@ditakarang)

Berjuang untuk meraih impian bukanlah hal yang mudah. Hal ini turut dirasakan oleh Dita Karang, salah satu member girlgroup 'Secret Number'. Banyak kesulitan yang ia temui sebelum pada akhirnya berhasil debut sebagai idol K-Pop.

Salah satu kesulitan yang harus diatasi Dita Karang adalah kemampuan berbahasa Korea. Pertama kali datang ke negeri ginseng untuk mengikuti audisi 1 Million Dance Company, perempuan asal Yogyakarta itu mengaku belum bisa bicara Bahasa Korea.

Namun, hal itu tak menyurutkan langkahnya untuk meraih impiannya. Dengan semangat dan keberanian, dirinya berhasil lolos audisi dan mulai menjalani training.

Saat training itulah Dita mulai les bahasa setiap hari. Dirinya menyadari, impiannya untuk bisa debut di Korea harus dimulai dari kemampuan berbicara dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di sana. Perempuan berusia 24 tahun itu tak ingin hanya sekadar debut tanpa bisa melakukan hal lain.

-
Dita Karang (Instagram/@ditakarang)

“Jadi aku les bahasa, setiap hari benar-benar take notes. Aku les sama guru pakai buku, selama 1 jam setiap hari,” ujar Dita saat sesi Instagram Live bersama Dian Sastrowardoyo kemarin.

Tak hanya les bahasa, perempuan berdarah Bali itu juga rajin menonton drama Korea untuk melatih kemampuan berbicaranya. Dita tak sungkan untuk mengulang adegan dalam drama hanya untuk sekadar mencari tahu percakapan yang diucapkan oleh pemain. Dirinya juga berusaha menonton drama dengan subtitle Bahasa Korea dan bahkan terkadang tidak pakai subtitle sama sekali.

“Jadi aku nonton drama benar-benar untuk belajar,” kata Dita.

Butuh waktu kira-kira enam bulan sampai dirinya mampu memahami dan melakukan percakapan sehari-hari dengan Bahasa Korea. Namun Dita Karang menuturkan, proses belajarnya masih berlangsung hingga sekarang. Sebab tak jarang ia ingin mengatakan sesuatu namun masih bingung hingga tidak jadi dikatakan.

“Aku juga latihan sama member, guru, dan staf, karena ketemu mereka harus ngomong ‘kan. Jadi aku di situ paling banyak belajar bahasa. Kalau di sini bahasa ada tingkatan, kalau aku nomong sama member beda,  atau kalau aku ngomong sama senior beda lagi,” pungkas Dita.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X