Alfred Hitchcock, Raja Suspense yang Esentrik dan Punya Kebiasaan Unik

- Sabtu, 28 Maret 2020 | 10:00 WIB
Sosok Alfred Hitchcock (Instagram/@alfredhitchcockofficial)
Sosok Alfred Hitchcock (Instagram/@alfredhitchcockofficial)

Master of suspense. Itulah jurulah untuk sosok sutradara fenomenal bernama Alfred Hitchcock. Di tangannya, kisah mencekam yang sebelumnya hanya bisa dinikmati dalam prosa modern seperti novel kini bisa dinikmati secara visual.

Alfred Hitchcok jadi sutradara pelopor genre suspense dan thriller dengan teknik sinematografi yang visioner dan memberi lagu latar saat belum ada sutradara saat itu belum terpikirkan.

-
Sosok Alfred Hitchcock di film suspense dan thriller (Instagram/@alfredhitchcockofficial)

Bisa dilihat dari cara ia membuat adegan dan mengambil gambar dalam 'Pshyco,' khususnya adegan kamar mandi dan darah yang mengalir yang sangat memorable.

Langkahnya pun diikuti oleh para sineas film saat ini dengan mengikuti gaya bercerita, termasuk ide premis beberapa filmnya. Sebut saja film 'Rear Window' atau 'Strangers on the Train' yang menjadi inspirasi beberapa film lainnya.

Melansir dari Wikipedia, Alfred Hitchcock terlahir di Leytonstone, London, Inggris, pada 13 Agustus 1899 silam. Sepanjang karirnya, sudah ada 50 film yang dibuat dalam kurun waktu enam dekade. 

Hitchcock menempuh pendidikan bidang teknik di St. Ignatius College di London. Setelah lulus ia sempat bekerja di perusahaan kabel listrik Henley. 

Lalu ia mulai keranjingan menulis. Perkenalannya dengan film ketika bergabung dengan Famous Players-Lasky Company yang sedang membuat film bisu.

Dalam berkarir, Hitchcock memiliki banyak inovasi unik dalam setiap karyanya. Termasuk ide brilian membuat cerita. Salah satu yang fenomenal adalah 'Rear Window,' 'Vertigo', 'Pshyco', 'Strangers on the Train' dan masih banyak lagi. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Alfred Hitchcock Official (@alfredhitchcockofficial) on

Namun Hitchcock dikenal dengan kepribadiannya yang esentrik. Ia punya cara yang unik untuk melindungi karya-karyanya agar tidak disalahgunakan orang. 

Untuk melindungi haknya, ia membeli hak cipta lima filmnya sendiri, termasuk film berjudul 'Rear Window' dan 'Vertigo.' Sejak dibeli hak ciptanya, Hitchcock melarang film-film itu untuk tayang di bioskop selama 30 tahun ke depan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Alfred Hitchcock Official (@alfredhitchcockofficial) on

Hitchock pernah berniat membeli semua cetakan novel 'Psycho' agar semua orang tidak tahu bagaimana akhir cerita di filmnya. Ia juga mewanti-wanti agar semua orang yang ikut produksi film itu menutup mulut tentang akhir cerita hingga film tayang. 

Sifat esentrik lainnya adalah penakut, dalam hal ini ketakutan yang cukup aneh. Salah satunya ia takut dengan polisi dan takut dengan sebutir telur apalagi yang sudah pecah. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X