Sejak penayangan perdananya di bulan Desember ini, drama Korea Snowdrop yang diperankan oleh Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK tidak disambut baik semua penontonnya. Pasalnya, lebih dari 300 ribu warga telah menandatangani petisi National Blue House yang meminta agar drama tersebut dihentikan dari penayangannya.
Hal itu dikarenakan, drama produksi JTBC itu dinilai mendistorsi sejarah, sama seperti petisi yang diajukan beberapa bulan sebelumnya.
Petisi itu menyinggung pemeran utama perempuan yang secara keliru menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi. Mata-mata tersebut merupakan pemeran utama pria drama Snowdrop.
Keputusan Pengadilan Distrik Barat Seoul
Di tengah kontroversi tersebut, Pengadilan Distrik Barat Seoul menolak permintaan Deklarasi Warga Global di Korea untuk menghentikan penayangan drama Snowdrop pada Rabu, 29 Desember 2021.
Pengadilan Distrik Barat Seoul mengatakan, meskipun drama Snowdrop didasarkan pada distorsi sejarah, kemungkinan masyarakat menerima fakta tersebut sangat rendah.
"Bahkan jika 'Snowdrop' didasarkan pada distorsi sejarah, kemungkinan publik akan menerima (fakta) secara mentah-mentah sangat rendah," ujar Pengadilan Distrik Barat Seoul, seperti dilansir Antara, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Kontroversi 'Snowdrop' Semakin Panas, JTBC Bantah Tudingan Pembelokan Sejarah
Tidak ada undang-undang yang mengatur
Lebih lanjut, Pengadilan Distrik Barat Seoul juga menyatakan bahwa saat ini tidak ada undang-undang yang mengatur mengenai permasalahan gerakan pro-demokrasi dari distorsi sejarah.
Beda ceritanya kalau konten itu secara langsung melibatkan kelompok-kelompok sipil.
"Kecuali jika konten drama secara langsung melibatkan kelompok sipil, itu sulit untuk membantahnya bahwa ada hak suatu kelompok yang dilanggar," kata Pengadilan.
Tanggapan JTBC
Sementara itu, JTBC sendiri hingga saat ini masih terus berargumen bahwa tuduhan distorsi sejarah hanyalah kesalahpahaman. Hal itu nantinya akan diluruskan di episode selanjutnya.
Minggu lalu, JTBC juga mengubah siaran Snowdrop dengan menayangkan tiga episode sekaligus untuk meluruskan permasalahan tersebut.