Film "Little Woman" di Tangan Sutradara Greta Gerwig

- Rabu, 5 Februari 2020 | 16:07 WIB
Emma Watson, Saoirse Ronan, Florence Pugh, and Eliza Scanlen dalam Little Women (2019). (IMDb)
Emma Watson, Saoirse Ronan, Florence Pugh, and Eliza Scanlen dalam Little Women (2019). (IMDb)

Jo March terpaksa menelan keinginan editornya Mr. Dashwood, di New York. Jika ingin filmnya laku cerita pendeknya itu harus ditutup dengan dua cara, tokoh utama perempuan menikah atau meninggal.

Di Paris, Amy March hidup bagai bangsawan bersama bibinya. Di tengah jalan, dia bertemu dengan teman masa kecilnya Laurie yang sedang berlibur keliling Eropa.

Meg March dilanda bimbang, dia sangat ingin membeli bahan sutra untuk gaunnya, tapi, suami dan anak-anaknya butuh mantel untuk musim dingin.

Marmee March, yang masih tinggal di Concord, Massachusetts, menyurati Jo dan Meg agar segera pulang. Adik mereka, Beth March sakit keras.

Penggemar sastra klasik mungkin tidak asing dengan kakak-beradik Jo, Meg, Beth dan Amy, yang tinggal bersama ibu "Marmee" March dan bibi Hannah March selama sang ayah, Rob March, bertugas di medan perang.

Jo, Meg, Beth dan Amy di film "Little Women" dari sutradara Greta Gerwig masih sama dengan tokoh di novel "Little Women" karya Louisa May Alcott yang terbit tahun 1868.

Jo (Saoirse Ronan) yang temperamental, tumbuh besar bersama saudarinya Meg (Emma Watson) si sulung yang lembut dan menyukai pesta dansa.

Beth (Eliza Scanlen), anak ketiga yang pemalu dan gemar bermain piano serta si bungsu Amy (Florence Pugh) yang selalu ingin menikah dengan lelaki kaya.

Dalam cerita versi 2019 ini juga masih sama, bagaimana mereka menjalani masa transisi dari remaja menjadi dewasa. Lalu persahabatan dengan Theodore "Laurie" Laurence (Timothee Chalamet). Hingga konflik batik Jo yang mempertanyakan mengapa harus menikah. 

Greta Gerwig memusatkan cerita "Little Woman" di tokoh protagonis Jo March yang menggebu untuk menerbitkan cerita, demi mengejar cita-cita yang belakangan melakukannya untuk mendapatkan uang.

Gerwig menggunakan latar cerita di tahun 1860an di saat Amerika sedang dilanda perang saudara. Cerita yang tak runut juga sedikit membuat kesulitan untuk membedakan apakah menceritakan masa kini atau masa lalu. Namun hal ini dapat ditandai dengan cara berpakaian mereka. 

Tertarik untuk menyaksikannya? Film "Little Women" sudah dapat disaksikan di bioskop Indonesia.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X