Jagat Sinema Bumilangit akhirnya bakal mengeluarkan film terbarunya, ‘Virgo & The Sparklings’ yang akan dirilis mulai hari ini, Kamis (2/3/2023). Film ini juga menjadi film superhero yang dinantikan mengingat ada perbedaan yang signifikan di tampilannya serta jalan ceritanya yang lebih ke Gen Z.
Nah, sebelum film tersebut tayang di layar kaca, pihak produser Screenplay Bumilangit menggelar pemutaran perdana kepada para rekan media dan konten creator di dunia film yang dilaksanakan di XXI Epicentrum, Jakarta pada Selasa (28/2/2023) kemarin. Sebuah pengalaman menarik bagi saya dan rekan-rekan media yang menonton film dengan nuansa beda, musical, dan juga berwarna yang berbeda dengan film ‘Gundala’ dan ‘Sri Asih’ sebelumnya.
Setelah mendapat kesempatan untuk menonton film yang dibintangi Adhisty Zara, rekan media berkesempatan untuk mengobrol seputar film tersebut. Baik dari sang produser Joko Anwar, sutradara Ody Harahap, atau pemeran Adhisty Zara yang di mana ini merupakan film action pertamanya.
Dari cerita para sineas, terungkap beberapa fakta menarik tentang ‘Virgo & The Sparklings’.
Baca Juga: Sempat Diremehkan, "Virgo & The Sparklings" Malah Dapat Pujian, Relate dan Mudah Dipahami
1. Film Superhero Remaja Pertama Indonesia.
Bila ‘Gundala’, ‘Sri Asih’, ‘Gatotkaca’ disebut sebagai film superhero Indonesia dengan tokoh dewasa, maka film ‘Virgo & The Sparklings’ bisa disebut sebagai film remaja pertama Indonesia. Mulai dari karakternya yang kebanyakan anak SMA, tema anak band, penuh musik ceria, colourful, dan tentunya permasalahan remaja.
Hal itu yang juga diungkapkan oleh Adhisty Zara di hadapan wartawan.
“Aku senang banget, Film “Virgo & The Sparklings” ini merupakan film superhero remaja pertama Indonesia, dan dapat sambutan dari teman-teman semua tadi,” kata mantan member JKT48 tersebut.
2. Sutradara menjaga karakter sesuai webtoon yang sudah banyak dibaca.
Film ini juga disebut sebagai film adaptasi dari karakter yang sudah akrab di webtoon. Berdasarkan karakternya, maka karakter itu pun dibuat. Sang sutradara, Ody Harahap juga menyebutkan bila ia tak mau mengkhianati pembaca dengan membuat cerita yang beda.
"Sebenarnya adaptasi ini dari webtoon, yang adaptasinya sudah dibaca banyak banget orang dan diterjemahkan. Nah, karena berangkat dari adaptasi itu, plus film remaja, anak band, superhero. Jadi nuansanya memang harus ke sana."
“Saya tidak mau mengkhianati webtoon dengan warna yang seperti itu, dan memang karakternya ada, Riani merupakan anak band, juga jagoan, jadi kita padukan itu menjadi satu. Semuanya base on characters.”
3. Tone dan mood yang berbeda dengan film superhero Bumilangit lainnya.
Berangkat dari tema remaja, tentunya ada pendekatan beda dari film ini secara tampilannya. Ody Harahap, sang sutradara pun mengemas film ini sesuai dengan webtoonnya.
“Dia base memang dari karakternya. Karakter, dunianya memang penuh warna, ada komedia, ada anak band. Jadi dengan basic itu yang membuat mood film ini berbeda dengan yang lain,” kata Ody Harahap.
4. Lika-liku dunia remaja dan hubungan antara anak dan ortu.
