Peringati 20 Tahun Tragedi Bom Bali, Wartawan Bali Rilis Film ‘The White Balance’

- Sabtu, 17 September 2022 | 19:17 WIB
Rilis film tragedi Bom Bali ‘The White Balance’. (Z Creators/Siti Munaroh)
Rilis film tragedi Bom Bali ‘The White Balance’. (Z Creators/Siti Munaroh)

Tragedi Bom Bali I pada 2002 menyisakan kenangan yang pedih. Bagaimana tidak, sebanyak 203 nyawa melayang begitu saja akibat ulah kelompok teroris Amrozi, Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin, M Gufron, dan Mubarok. 

Dalam hal ini wartawan atau jurnalis juga tentunya turut andil dalam mempublikasikan tragedi tersebut. Salah satu wartawan di Bali yang pada saat itu gencar-gencarnya melakukan peliputan tragedi Bom Bali adalah Sigit Purnomo. 

-
Rilis film tragedi Bom Bali ‘The White Balance’. (Z Creators/Siti Munaroh)

Mengenang 20 tahun Tragedi Bom Bali tersebut, Sigit Purnowo mendokumentasikan seluruh video peliputannya saat tragedi tersebut. Filmnya tersebut diberi nama 'The White Balance Real Documentary Bali Bomb 2002’ yang dirilis pada Jumat, 16 September 2022 lalu. 

Dalam rilis tersebut Sigit mengatakan tantangan terbesar merilis film ini adalah konflik batin yang sempat ia alami. 

“Tantangan terbesar adalah sebenarnya saya tidak ingin menyakiti atau membangkitkan luka lama terutama warga Bali. Karena saya tahu makanya saya simpan hampir 20 tahun karena saya tidak mau menyakiti warga Bali,” kata, Sigit yang saat ini sebagai jurnalis freelance. 

-
Rilis film tragedi Bom Bali ‘The White Balance’. (Z Creators/Siti Munaroh)

Sigit berharap Film ini dapat menjadi jejak digital, referensi serta literasi tidak hanya untuk warga Bali namun juga untuk kalangan Internasional. Tujuannya agar mengetahui bagaimana kasus terorisme Bom Bali pada saat itu. 

Sigit menambahkan, kejadian Bom Bali pada saat itu merupakan tragedi terbesar kedua setelah serangan World Trade Center (WTC). Menurut perhitungan Sigit, tragedi Bom Bali terjadi setelah 1 tahun tragedi WTC. 

“Apakah itu dirancang atau bagaimana saya tidak tahu. 12 Oktober 2002 itu Bom Bali 1 sementara WTC itu 11 September 2001. Saya ingin mendokumentasikan bahwa kejadian Bom Bali itu seperti ini,” tambahnya. 

-
Rilis film tragedi Bom Bali ‘The White Balance’. (Z Creators/Siti Munaroh)

Setelah meliput kasus Bom Bali ini tentunya Sigit mengalami trauma karena melihat tragedi tersebut. Hingga akhirnya ia mengikuti penanganan traumatis dari DART Center Australia yang diadakan di Thailand. 

Di sana ia diberikan pelajaran bagaimana menghilangkan traumatis akibat kejadian tersebut. Ketika mendapatkan penanganan tersebut, Sigit tidak bisa berkata-kata disana. Ia menangis ketika menceritakan bagaimana Tragedi Bom Bali. 

“Tapi dari pengalaman di Thailand kita bisa memahami bagaimana cara menghilangkan trauma dengan meliput kejadian seperti itu. Sebetulnya berat ya sampai sekarang pun kalau lihat film itu masih haru dan berat makanya saya mengejar momen 20 tahun ini,” ceritanya. 

Sepanjang film tersebut Sigit sengaja tidak memberikan teks karena ingin menghadirkan realita dari tragedi tersebut yang sebenarnya. Ia pun menekankan hanya ingin memperlihatkan fakta dan realita kejadian Bom Bali. Dan tidak ingin menambahi kesan interest didalam filmnya.

“Mau yang pro atau tidak pada Amrozi yang penting saya menyediakan fakta tentang Bom Bali. Untuk durasi filmnya 65 menit, dan sebetulnya film ini sudah selesai pada Tahun 2006 setelah Amrozi itu lama tidak dieksekusi dan warga Bali mempertanyakan sampai dia dipindah,” terangnya. 

Film ini belum pernah ia publish di media sosial karena alasannya yang tidak mau menyakiti hati warga Bali. Hampir 95 persen video dalam film tersebut merupakan hasil peliputannya yang ia kemas dengan seringkas mungkin. 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X